Perumnas mulai garap proyek komersial



JAKARTA. Perum Perumnas mulai mengembangkan proyek komersial guna menambah pendapatan berulang atau recurring income. Perusahaan pelat merah ini tengah membangun kawasan ritel dan kondominium di Semarang. Keduanya proyek ini bisa beroperasi empat bulan lagi.

Kawasan ritel berupa pusat belanja dan kondominim tersebut merupakan bagian dari proyek properti terpadu di Semarang bertajuk Sentraland. Proyek yang terdiri dari tiga menara jangkung ini bakal dibangun di atas lahan seluasĀ  1,2 hektare (ha). Dua diantaranya merupakana apartemen dan satu kondominium. Sedangkan kawasan ritel ada di lantai dasar dari ketiga menara tersebut.

Proyek yang berlokasi di kawasan Simpang Lima kota Semarang tersebut dikembangkan Perumnas melalui anak usaha PT Propernas Griya Utama (PGU).


Muhammad Nawir, Direktur Perumnas mengatakan kawasan ritel yang dikembangkan memiliki luas 12.000 meter persegi (m2) dan siap soft opening pada November mendatang. Sementara kondotel tersebut dibuka lebih awal yakni Agustus mendatang. "Kondotel ini akan dioperasikan oleh Harris Hotel," kata Nawir pada KONTAN, Jumat (21/7).

Perumnas sudah mendapatkan komitmen dari beberapa penyewa untuk mengisi kawasan ritel yang akan dioperasikan tersebut. Ini akan menjadi sarana untuk melengkapi kebutuhan penghuni apartemen maupun tamu kondotel.

Adapun total kapasitas kondotel yang dikembangkan mencapai 180 kamar. Meskipun unit-unit kondotel tersebut dijual ke investor, namun perusahaan ini masih tetap mendapatkan pendapatan rutin dari pengelolaan kondotel.

Nawir bilang, kondotel tersebut dijual dengan harga mulai Rp 950 juta per unit dan saat ini sudah terjual 110 unit. Sedangkan jumlah apartemen yang dikembangkan perusahaan mencapai 360 unit yang dilego dengan harga mulai Rp 550 juta sampai Rp 1,8 miliar dan saat ini sudah terjual sebanyak 290 unit atau sekitar 80,5%.

Dengan penambahan pengoperasian proyek tersebut, Perumnas menargetkan pendapatan berulang bisa berkontribusi sekitar 10%-15% terhadap total pendapatan perusahaan tahun depan.

Sementara tahun ini, porsinya diprediksi masih belum besar karena kawasan ritel maupun kondotel tersebut baru beroperasi beberapa bulan saja di tahun ini. Sedangkan tahun 2016, kontribusinya baru sekitar 3,4% yang di dapat dari sewa rusunawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon