JAKARTA. Tak cukup dengan kinerja menguasai 10% market share atau kemampuan memproduksi 12.000 unit rumah per tahun, Perum Perumnas semakin giat melakukan diversifikasi portofolio. Tahun 2014 dan tahun-tahun mendatang, pengembang BUMN ini bakal meningkatkan porsi pembangunan properti komersial dalam rencana strategis jangka panjang. Direktur Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (8/2). Menurutnya, porsi properti komersial saat ini masih kurang dari 25%. Dari komposisi ini 30% di antaranya merupakan sumber recurring income (pendapatan berkelanjutan). "Untuk itu, tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kami akan menggenjot pembangunan properti komersial dan properti yang merupakan sumber recurring income," ujar Himawan. Dari total belanja modal yang dialokasikan tahun 2014 senilai Rp 650 miliar, sejumlah Rp 450 miliar di antaranya akan dimanfaatkan untuk mengakuisisi lahan dan mengembangkan properti komersial dengan merek dagang "Sentraland". "Sentraland akan dikembangkan di lahan-lahan strategis baik milik perusahaan maupun hasil akuisisi. Hal ini juga ditujukan sebagai upaya menyeimbangkan konstruksi finansial," imbuh Himawan. Sebelumnya, Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Muhammad Nawir, menjelaskan, jika selama ini Perum Perumnas hanya mengandalkan properti untuk segmen menengah ke bawah dengan margin kurang dari 10%, sekarang akan lebih banyak lagi dibangun properti komersial untuk segmen menengah atas dengan ekspektasi margin di atas 30%.
Perumnas semakin gesit bermain di segmen komersial
JAKARTA. Tak cukup dengan kinerja menguasai 10% market share atau kemampuan memproduksi 12.000 unit rumah per tahun, Perum Perumnas semakin giat melakukan diversifikasi portofolio. Tahun 2014 dan tahun-tahun mendatang, pengembang BUMN ini bakal meningkatkan porsi pembangunan properti komersial dalam rencana strategis jangka panjang. Direktur Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (8/2). Menurutnya, porsi properti komersial saat ini masih kurang dari 25%. Dari komposisi ini 30% di antaranya merupakan sumber recurring income (pendapatan berkelanjutan). "Untuk itu, tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kami akan menggenjot pembangunan properti komersial dan properti yang merupakan sumber recurring income," ujar Himawan. Dari total belanja modal yang dialokasikan tahun 2014 senilai Rp 650 miliar, sejumlah Rp 450 miliar di antaranya akan dimanfaatkan untuk mengakuisisi lahan dan mengembangkan properti komersial dengan merek dagang "Sentraland". "Sentraland akan dikembangkan di lahan-lahan strategis baik milik perusahaan maupun hasil akuisisi. Hal ini juga ditujukan sebagai upaya menyeimbangkan konstruksi finansial," imbuh Himawan. Sebelumnya, Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Muhammad Nawir, menjelaskan, jika selama ini Perum Perumnas hanya mengandalkan properti untuk segmen menengah ke bawah dengan margin kurang dari 10%, sekarang akan lebih banyak lagi dibangun properti komersial untuk segmen menengah atas dengan ekspektasi margin di atas 30%.