Perumnas siap jadi induk perumahan



JAKARTA. Perum Perumnas sudah bersiap diri menjadi induk usaha atau holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perumahan. Aturan mengenai induk usaha ini bakal pemerintah teken tahun ini juga. Intinya adalah menggabungkan usaha perumahan yang ada di perusahaan pelat merah ke dalam satu induk.

Nah, nanti, induk usaha ini menjadi salah satu pendorong program pemerintah membangun satu juta rumah. "Supaya BUMN bisa berkontribusi lebih besar di bidang perumahan," ucap Muhammad Nawir, Direktur Pemasaran Perum Perumnas kepada KONTAN, kemarin.

Menurut dia, aturan yang sudah final ini bakal diteken di akhir bulan ini atau September 2016. Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan sudah memberikan lampu hijau beleid untuk membentuk holding ini.


Bila induk usaha ini terbentuk, Nawir memprediksi, saban tahun bisa membangun sekitar 100.000 unit rumah. Jumlah ini pun makin lama bisa bertambah setiap tahunnya.

Selain itu yang tidak kalah penting adalah, holding ini bisa menjadi penentu harga rumah yang menyasar kalangan menengah bawah ini. Dalam induk usaha ini bakal ada empat BUMN yang bakal terlibat yakni PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk. (ADHI), serta dua BUMN konsultan yakni PT Virama Karya dan PT Indah Karya.

Sementara itu, Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih belum bisa berbicara banyak soal rencana induk usaha perumahan ini. "Kewenangan holding ini memang berada di tangan pemerintah," katanya kepada KONTAN, Rabu (10/8).

Yang jelas, Adhi Karya juga memiliki anak usaha yang berkiprah di bisnis properti yakni PT Adhi Properti yang saat ini tengah menggarap beberapa proyek hunian seperti Taman Dhika Cinere atau Taman Dhika Sidoarjo. Sedangkan PT PP Properti, anak usaha PTPP di bidang properti juga belum mau memberikan komentar banyak soal holding perumahan ini.

"Kami ikut saja, kami serahkan ke PTPP (induk usaha PP Properti)," kata Indaryanto Direktur Keuangan PT PP Properti kepada KONTAN, Saat ini, PP Properti tengah menggarap beberapa proyek hunian di Jakarta dan di Surabaya, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie