Perumnas siapkan Rp 1,75 T bangun 2 apartemen TOD



JAKARTA. Perum Perumnas akan mengembangkan dua proyek apartemen berbasis Transit Oriented Development (TOD) di dua stasiun KRL tahun ini. Untuk pengembangan dua proyek tersebut, perusahaan akan menyiapkan investasi sekitar Rp 1,75 triliun.

Kedua proyek tersebut berlokasi di stasiun Tanjung Barat dan stasiun Pondok Cina. Proyek tersebut akan mulai dibangun pada kuartal III 2017 ini.

Proyek apartemen TOD Stasiun Tanjung sebanyak tiga tower sudah mulai dibangun yang ditunjukkan dengan seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking pada Selasa (15/8). Proyek ini dibangun dengan kapasitas 1.232 unit di atas lahan seluas 1,5 hektare (ha) dengan total investasi sebesar Rp 705 miliar.


Sedangkan proyek Apartemen TOD stasiun Pondok Cina akan dibangun lebih banyak lagi yakni sekitar 2.305 unit dengan empat tower. "Ini investasinya sekitar Rp 1 triliun, " kata HM Kamal Kusmantoro, Direktur Produksi Perum Perumnas di Jakarta, Selasa (15/8).

Apartemen Pondok Cina ini juga akan mulai dibangun dalam satu atau dua bulan mendatang lantaran saat ini perizinananya belum rampung.

Kedua proyek ini dibangun bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemilik lahan. Perumnas mengembangkan proyek tersebut dengan sistem Build, Operated and Transfer (BOT) dalam jangka waktu 50 tahun. Artinya, pemilik unit apartemen ini nantinya hanya berhak atas apartemen tersebut selama jangka waktu tersebut.

Sekitar 25% dari masing-masing proyek akan diperuntukkan sebagai hunian subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Apartemen Stasiun Tannung Barat yang masuk kategori subsidi sebanyak 289 unit.

Apartemen subsidi di Tanjung Barat akan dibanderol dengan harga Rp 9,3 juta per m2. Ada dua tipe unit yang ditawarkan yakni studio ukuran 22 m2 dan satu kamar dengan ukuran 32 m2. Sedangkan untuk non subsidi akan ditawarkan dengan harga sekitar Rp 16 juta per m2.

Sementara apartemen TOD di stasiun Pondok Cina khusus subsidi akan dibanderol dengan harga lebih murah lagi yakni sekitar Rp 8,6 juta per m2.

Adapun ruang ritel yang akan dibangun di Tanjung Barat sekitar 20.000 m2 dan di Pondok Cina sekitar 15.000 m2. Arena ritel ini akan menjadi sumber pendapatan berulang alias recurring income bagi perusahaan ke depan.

Selain di dua stasiun ini, Perumans juga akan terus mengembangkan proyek TOD di stasiun lain guna mendukung program sejuta rumah serta membantu mengurai kemacetan di Jakarta karena penghuni bisa menggunakan transportasi KRL. Namun, Kamal tidak menyebutkan stasiun mana saja yang akan mereka kembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia