Perundingan dagang AS dan Meksiko tetap membuat rupiah melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski perselisihan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko sudah mengarah pada kesepakatan, perang dagang antara AS dengan negara lain yang masih belum usai membuat mata uang Asia melemah dan menyeret rupiah, Rabu (29/8).

Mengutip Bloomberg di pasar spot, tercatat rupiah melemah 0,13% ke Rp 14.645 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,19% ke Rp 14.643 per dollar AS.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi mengatakan, perundingan AS dengan Meksiko hanya sementara membawa efek positif pada mata uang Asia termasuk rupiah. "Perundingan AS dengan Meksiko baru sepakat dalam mengubah aturan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), itu baru rencana untuk renegosiasi kembali, Kanada pun belum menyatakan sepakat, perundingan tersebut baru mengarah ke perkembangan yang lebih positif saja," kata Nizar.


Sementara, perjalanan perang dagang AS dengan China, Eropa, dan Kanada untuk sepakat masih panjang. Pelaku pasar pun hanya merespons positif sementara perundingan AS dengan Meksiko. "Perang dagang AS dengan China dan Eropa belum ada negosiasi lebih lanjut akibatnya bisa menimbulkan sentimen negatif bagi mata uang Asia dan rupiah," kata Nizar.

Sementara, pembelian valas dollar AS yang cukup tinggi di Indonesia juga membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS.

Selain itu neraca perdagangan Indonesia sepanjang Juli 2018 yang masih tercatat defisit Us$ 2,03 miliar juga semakin memberatkan langkah rupiah untuk menguat.

Nizar mengatakan rupiah berpotensi bergerak kembali melemah di perdagangan, Kamis (30/8). "Dollar AS mulai menguat lagi ke mata uang utama ditambah isu perang dagang yang belum tuntas, patut diwaspadai rupiah besok melemh ke Rp 14.600 per dollar AS hingga Rp 14.680 per dollar AS," kata Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati