Perundingan dagang dengan AS buntu, kurs yuan China terperosok



KONTAN.CO.ID - LONDON. Kurs yuan terperosok dan bahkan mencatatkan penurunan harian terburuk dalam sembilan bulan terakhir pada Senin (13/5). Yuan jatuh karena negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China berakhir setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif barang-barang dari China.

Seperti dikutip Reuters, Senin (13/5), yuan turun 0,8% menjadi 6,9040, terlemah sejak 27 Desember 2018. Beberapa analis memperkirakan yuan mungkin bakal menembus 7 per dollar AS dalam beberapa bulan mendatang, level yang pernah terlihat selama krisis keuangan global.

Hanya saja, China mungkin akan menggunakan cadangan mata uangnya yang besar untuk menghentikan penurunan yuan ke level 7 per dollar AS, sebab dapat memicu spekulasi dan arus keluar modal yang besar.


Investor pun beralih memburu yen Jepang yang dianggap sebagai safe haven. Yen menguat 0,25% ke level 109,700.

"Kami menunggu untuk melihat apakah China membalas ke kebijakan tarif impor terbaru AS," kata Chris Turner, ahli strategi mata uang ING

Dua begara dengan ekonomi terbesar dunia itu menemui jalan buntu pada perundingan akhir pekan lalu. Washington menuntut perubahan pada hukum Tiongkok, sementara Beijing tidak akan menelan "buah pahit" yang merugikan kepentingannya.

Presiden Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping kemungkinan akan bertemu pada pertemuan puncak G20 di Jepang pada akhir Juni 2019 dan membahas perdagangan.

Seiring pelamahan yuan, mata uang dollar Australia juga ikut merosot 0,3% menjadi A $ 0,6976. Aussie memang sensitif terhadap pergeseran sentimen yang terkait dengan China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.

Editor: Khomarul Hidayat