KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri ekonomi negara yang tergabung pada Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) menargetkan penyelesaian perundingan kerja sama ekonomi komperhensif regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). RCEP berisi 10 negara anggota ASEAN dengan 6 negara mitra perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreements (FTA) ASEAN. Perundingan RCEP ditargetkan akan selesai secara substansi pada akhir tahun 2019. Oleh karena itu menteri ekonomi di ASEAN menyiapkan paket penyelesaian hasil kerja akhir tahun. Paket itu disusun berdasarkan bab dan pasal yang mempunyai nilai ekonomi sangat tinggi dalam konteks perjanjian secara keseluruhan.
"Indonesia mendorong seluruh negara peserta RCEP untuk bersikap realistis dan bersedia menyepakati langkah dalam mencapai penyelesaian perundingan secara substansial di akhir tahun ini," ujar Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dalam siaran pers, Minggu (2/9). Kesenjangan negara dalam RCEP pun menjadi penghambat berkembangnya perjanjian tersebut. Negara yang tergabung di RCEP antara lain negara ASEAN FTA Indonesia, Malaysia, Singapura, Kamboja, Myanmar, Thailand, Filipina, Vietnam, Berunei Darussalam, Laos serta mitra FTA yaitu China, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Terdapat kesenjangan negara berkembang dan negara majubdalam RCEP. Ambisi tiap negara pun berbeda sehingga perlu dilakukan harmonisasi agar dapat mencapai kesepakatan.