KONTAN.CO.ID - LIMA. Peruri bersama dengan Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP) alias bank sentral Peru melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pencetakan Soles, mata uang negara Peru. Setelah melalui proses tender yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan, akhirnya Peruri berhasil memenangkan tender pencetakan mata uang Peru setelah melalui persaingan yang kompetitif dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia lainnya yaitu Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Perancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).
Baca Juga: Bagaimana prospek saham emiten tekstil dan garmen di tengah pelemahan dolar AS? Keberhasilan Peruri pada proses tender ini diumumkan melalui surat ketetapan yang ditandatangani oleh Julio Velarde Flores pada 26 Desember 2019. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Peruri akan mencetak 3 pecahan mata uang Peru yaitu Soles 10, Soles 20 dan Soles 50 dari total 4 (empat) denominasi yang digunakan di Peru. “Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri, mengingat persaingan dalam proses tender sangat ketat. Hal ini membuktikan bahwa Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni sehingga semakin menguatkan posisi Peruri sebagai perusahaan berkelas dunia sesuai dengan visinya,” kata Dwina dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2). Proyek pencetakan uang kertas Peru ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri dengan nilai proyek sebesar Rp 260 miliar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan. “Sungguh sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Peruri merealisasikan pencapaian ini. Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020,” tambah Dwina.
Baca Juga: Aktivitas manufaktur masih lemah, ini tanggapan pemerintah dan ekonom Perlu diketahui bahwa pencetakan uang kertas Peru ini mayoritas menggunakan material lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kurang lebih 60%, di antaranya meliputi penggunaan tinta yang diproduksi oleh PT Sicpa Peruri Securink (PT SPS) dan material
supporting lainnya. PT SPS sendiri merupakan perusahaan afiliasi antara Peruri dengan perusahaan asal Swiss, Sicpa, sebagai salah satu perusahaan tinta sekuriti terbesar di dunia. Pencapaian ini menambah daftar panjang proyek internasional yang telah dikerjakan Peruri. Beberapa proyek internasional yang dikerjakan Peruri selama ini adalah pencetakan Pita Cukai Nepal, Pita Cukai Pakistan, Paspor Sri Lanka, Prangko Nepal dan Prangko Filipina. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi