KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar seperlima perusahaan AS di China mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian atau seluruh produksi mereka ke luar negeri untuk mengatasi ketegangan perdagangan, dan sepertiga menunda atau membatalkan keputusan investasi, menurut survei yang dilakukan terhadap 239 perusahaan di Amerika. Hampir 40% perusahaan mengatakan kenaikan tarif AS yang diumumkan pada 10 Mei akan memiliki dampak negatif yang kuat pada bisnis mereka dan sepertiga mengatakan kenaikan pungutan dari China akan menimbulkan hal yang sama. Laporan ini sekitar 35% perusahaan mengatakan strategi utama mereka untuk mengatasi ketegangan adalah merestrukturisasi operasi.
Menurut survei yang dilakukan 16-20 Mei oleh Kamar Dagang Amerika di Cina dan Kamar Dagang Amerika, sejauh ini efek dari sengketa perdagangan sebagian besar bersifat finansial, dengan perusahaan-perusahaan melihat penurunan permintaan, kenaikan biaya dan penurunan laba dan pendapatan. Ada kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan AS akan menghadapi tindakan pembalasan non tarif di Cina, tetapi 53% perusahaan mengatakan mereka tidak mengalami tindakan seperti itu dalam 10 bulan sejak 1 Juli 2018. Perusahaan-perusahaan AS melaporkan kerusakan yang lebih besar dari perang dagang daripada rekan-rekan mereka di Uni Eropa. Hanya beberapa perusahaan Eropa yang mempertimbangkan untuk memindahkan rantai pasokan mereka, kata mereka dalam survei baru-baru ini.