JAKARTA. Kontrak kerjasama Indonesia dengan Jepang dalam PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bakal berakhir pada Oktober tahun depan. Pemerintah pun sudah ancang-ancang mengambil alih 58,9% saham Inalum dari kepemilikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) dengan menyiapkan anggaran hingga Rp 7 triliun. Nyatanya, banyak juga investor asing yang mengincar saham Inalum. Selain NAA yang diketahui masih melobi pemerintah agar memperpanjang masa kontrak kerjasama, National Aluminium Company (Nalco) yang merupakan produsen alumunium asal India juga menyatakan siap membeli saham Inalum. Seperti yang dikutip dari The Hindu Business Line, Nalco siap mengakuisisi Inalum. Bahkan, Nalco kabarnya sudah melakukan presentasi di depan Pemerintah Indonesia mengenai rencana pengambilalihan Inalum tersebut.
Perusahaan asal India mengincar saham Inalum
JAKARTA. Kontrak kerjasama Indonesia dengan Jepang dalam PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bakal berakhir pada Oktober tahun depan. Pemerintah pun sudah ancang-ancang mengambil alih 58,9% saham Inalum dari kepemilikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) dengan menyiapkan anggaran hingga Rp 7 triliun. Nyatanya, banyak juga investor asing yang mengincar saham Inalum. Selain NAA yang diketahui masih melobi pemerintah agar memperpanjang masa kontrak kerjasama, National Aluminium Company (Nalco) yang merupakan produsen alumunium asal India juga menyatakan siap membeli saham Inalum. Seperti yang dikutip dari The Hindu Business Line, Nalco siap mengakuisisi Inalum. Bahkan, Nalco kabarnya sudah melakukan presentasi di depan Pemerintah Indonesia mengenai rencana pengambilalihan Inalum tersebut.