Perusahaan asing tarik pekerjanya dari Jepang



Tokyo. Seiring upaya Pemerintah Jepang mendinginkan reaktor nuklir yang rusak akibat gempa, para pekerja di beberapa perusahaan multinasional mulai meninggalkan Jepang.Blackstone Group LP, perusahaan ekuitas swasta terbesar di dunia, menutup kantornya di Tokyo selama seminggu. Blackstone menawarkan kepada 28 karyawannya pindah ke tempat lain sementara waktu, sesuai pilihan mereka beserta keluarga. Demikian pula BNP Paribas yang mengirim 10 pekerjanya di Jepang ke Hong Kong dan Singapura. Adapun Citigroup Inc menerima permintaan beberapa karyawan seniornya di Tokyo untuk keluar dari Jepang. Namun, Juru Bicara Citigroup Naomi Watanabe mengatakan, Citigroup tidak berencana memindahkan stafnya ke luar negeri. "Jika situasi berubah, kami mungkin baru memindahkan beberapa staf ke lokasi lain yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan bisnis. Kami berhubungan terus dengan pejabat pemerintah setempat," ujarnya.Beberapa perusahaan lain, seperti Bayerische Motoren Werke AG, Continental AG dan ICAP Plc, broker transaksi antarbank terbesar di dunia, telah lebih dulu memindahkan pekerjanya ke lokasi aman, seperti Hong Kong dan Singapura. Adapun WestLB AG, telah menawari 20 karyawan yang tersisa untuk bekerja dari luar negeri atau lokasi lain.Meski banyak yang meninggalkan Jepang, Asosiasi Bankir Internasional yang mewakili perusahaan Goldman Sachs Group Inc., Citigroup dan Bank of America Corp. memastikan, mayoritas perusahaan keuangan di Jepang beroperasi normal seperti biasanya.Pabrik tutupDi lain pihak, akibat terbatasnya pasokan listrik, Toyota Motor Corp. memangkas produksi. Produsen mobil terbesar di dunia ini mengurangi produksi hingga 40.000 unit mobil. Menurut Shiori Hashimoto, Juru Bicara Toyota, Toyota menutup 12 pabriknya mulai kemarin. Penutupan ini bakal menggerus keuntungannya hingga ¥ 6 miliar (US$ 72 juta) tiap hari. Goldman Sachs juga mencatat, Nissan Motor Co dan Motor Co harus siap kehilangan ¥ 2 miliar setiap hari.Nissan menghentikan operasional empat pabriknya sampai hari ini dan dua pabrik hingga 18 Maret 2011. Sedangkan Honda menutup pabriknya hingga 20 Maret 2011 dan mengurangi produksi 16.600 mobil dan truk serta 2.000 kendaraan roda dua. Produsen elektronik, seperti Sony Corp. dan Toshiba Corp. juga menutup pabrik mereka. Nomura Holdings Inc. memperkirakan, pertumbunhan ekonomi Jepang mungkin terpangkas hingga 0,3%.


Editor: