KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi jiwa konvensional yang memiliki aset terbesar di Indonesia telah mengeluarkan kinerja keuangannya pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2021. Secara mayoritas, pertumbuhan aset masih dicatatkan di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19 yang masih ada. Adapun, posisi perusahaan asuransi dengan aset terbesar masih ditempati oleh Prudential Indonesia dengan total aset mencapai Rp 64,46 triliun. Meskipun, ada koreksi yang terjadi pada total aset sebesar 4,35%. Penurunan total aset tersebut dipengaruhi oleh aset investasi yang juga mengalami penurunan dari Rp 63,45 triliun menjadi Rp 60,62 triliun. Penempatan pada emas pun mendominasi dengan nilai mencapai Rp 32,64 triliun.
Di posisi kedua, ada Manulife Indonesia yang mencatatkan total asetnya mencapai Rp 59,77 triliun. Capaian tersebut meningkat hingga 4,35% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Kartu BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah Mulai 1 Maret 2022 Selanjutnya, posisi ketiga dan keempat ditempati oleh AIA Financial dan Indolife Pensiontama. Masing-masing mencatatkan total aset sebesar Rp 52,73 triliun dan Rp 39,1 triliun. Terakhir, AXA Mandiri Financial mengisi posisi kelima dengan total aset sebesar Rp 39,08 triliun. Perusahaan pun membukukan pertumbuhan hingga 9,74% yoy. Menariknya, Allianz Life justru tidak lagi menempati posisi lima besar dengan total aset konvensional sebesar Rp 39,02 triliun atau naik 1,40% yoy. Padahal, di kuartal sebelumnya, Allianz Life menempati posisi ke empat dengan pertumbuhan aset bisa mencapai 14,28%.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen pun bilang bahwa total aset perusahaan masih bisa tumbuh karena ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang tercermin dari pendapatan premi perusahaan. Tercatat, pendapatan premi Allianz Life mencapai Rp 18,23 triliun atau naik 11,8% yoy. Selain itu, aset investasi juga menopang pertumbuhan total aset perusahaan di saat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan terbesar. Adapu, aset investasi Allianz Life tercatat sebesar Rp 33,97 triliun dari sebelumnya Rp 32,94 triliun. “Pertumbuhan positif ini didukung juga dengan kondisi pasar yang semakin membaik, sehingga asset investasi dari Allianz Life Indonesia juga ikut bertumbuh,” ungkap Karin.
Baca Juga: Agar Lebih Efisien, BP Jamsostek Memacu Digitalisasi Sementara itu,
Chief Marketing and Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali pun mengungkapkan bahwa perlambatan yang terjadi pada total aset perusahaan disebabkan karena meningkatnya pembayaran klaim dan manfaat, sebagai perwujudan komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial bagi nasabah. Meskipun demikian, perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan hasil investasi menjadi Rp 2,53 triliun. Padahal, pada periode sama di tahun sebelumnya, hasil investasi berada di posisi negatif Rp 519 miliar,
“Dalam jangka pendek, investasi dalam saham memiliki risiko fluktuasi, tetapi dalam jangka panjang saham diharapkan memberikan imbal hasil yang lebih optimal,” jelas Luskito kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Luskito pun menambahkan bahwa pihaknya selalu fokus ke investasi di berbagai sektor yang cenderung
resilien ketika pertumbuhan ekonomi melambat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang seperti konsumsi, kesehatan, dan komunikasi yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas. “Terkait aset investasi obligasi, kami berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap lebih likuid untuk meminimalkan risiko namun disaat yang sama bisa tetap efektif dalam meningkatkan kinerja ketika pasar pulih,” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .