SEOUL. Setelah kemarin sempat mengalami kenaikan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, hari ini, indeks saham-saham acuan Asia kembali merosot. “Para investor saat ini ingin mengamati apakah pasar saham dapat menahan laju kenaikannya di tengah kondisi ekonomi yang kian memburuk,” jelas Horoichi Nishi. Equities manager Nikko Cordial Securities Inc.Pukul 10.25 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index turun 1,3% menjadi 95,37. Itu artinya, sepanjang tahun ini, indeks MSCI sudah anjlok 40% yang diakibatkan oleh pengetatan kredit yang dapat memicu terjadinya resesi. Selain itu, hampir seluruh indeks saham acuan mengalami penurunan. Indeks saham Nikkei 225 turun 1% dan berada pada level 9.355,17.Selain itu Standard & Poors 500 Index juga mengalami hal yang sama dengan nilai penurunan 1,3%. Kemarin, S&P turun 0,5% menjadi 998,01 setelah sempat mengalami kenaikan tertinggi sejak tahun 1930 pada hari sebelumnya.
Perusahaan Baja dan Minyak Dorong Penurunan Indeks Asia
SEOUL. Setelah kemarin sempat mengalami kenaikan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, hari ini, indeks saham-saham acuan Asia kembali merosot. “Para investor saat ini ingin mengamati apakah pasar saham dapat menahan laju kenaikannya di tengah kondisi ekonomi yang kian memburuk,” jelas Horoichi Nishi. Equities manager Nikko Cordial Securities Inc.Pukul 10.25 waktu Tokyo, MSCI Asia Pacific Index turun 1,3% menjadi 95,37. Itu artinya, sepanjang tahun ini, indeks MSCI sudah anjlok 40% yang diakibatkan oleh pengetatan kredit yang dapat memicu terjadinya resesi. Selain itu, hampir seluruh indeks saham acuan mengalami penurunan. Indeks saham Nikkei 225 turun 1% dan berada pada level 9.355,17.Selain itu Standard & Poors 500 Index juga mengalami hal yang sama dengan nilai penurunan 1,3%. Kemarin, S&P turun 0,5% menjadi 998,01 setelah sempat mengalami kenaikan tertinggi sejak tahun 1930 pada hari sebelumnya.