Perusahaan batubara mengincar lelang PLTU



JAKARTA. Beberapa perusahaan batubara berminat mengikuti lelang sebagian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang. Salah satunya adalah PT Adaro Energy Tbk.

Melalui anak usahanya, PT Adaro Power, emiten berkode ADRO ini berencana mengikuti lelang tiga pembangkit PLTU mulut tambang yang berlokasi di Sumatra Selatan (Sumsel), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Wakil Direktur Utama Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan, lelang Adaro Power ini berbeda dari biasanya.

Kali ini ketiga proyek tersebut akan mengikuti lelang untuk menjadi mitra anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Di sini kami berkompetisi menjadi mitra anak usaha PLN yang rencananya ditugaskan langsung oleh PLN menggarap PLTU mulut tambang," katanya pekan lalu.


Tahun ini PLN berencana membuka tender 16 proyek baru PLTU mulut tambang berkapasitas 6.990 megawatt (MW). Dari angka tersebut, sebanyak 5.390 MW berada di Sumatra dan 1.600 MW akan dibangun di Kalimantan.

Dharma mengungkapkan, jika Adaro Power terpilih, pihaknya akan membentuk konsorsium dengan anak usaha PLN sebagai pengembang listrik swasta alias independent power producer (IPP). "Kami hanya ikut tiga proyek pembangkit karena lahan pertambangan perusahan hanya dekat tiga lokasi tersebut. Kalau punya tambang banyak, kami bisa ikut semua lelang," terangnya..

Ia enggan buka-bukaan terkait nilai investasi di ketiga proyek tersebut. Ini karena kapasitas pembangkit belum bisa disebutkan. Yang jelas, per 1 MW investasi mencapai US$ 1 juta-US$ 1,5 juta.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mengincar pembangkit yang sama di daerah Sumsel, Kalsel dan Kaltim. "Ada beberapa PLTU yang diikuti tender oleh PTBA, tapi belum bisa kami ekspos, lokasinya di Sumatra dan Kalimantan, juga beberapa lokasi lain," terang Sekretaris Perusahaan PTBA, Adib Ubaidillah kepada KONTAN, Minggu (11/6).

Tender yang diikuti PTBA nampaknya sama dengan Adaro, yakni skema penunjukan langsung melalui anak usaha PLN. Kemudian PTBA ikut tender menjadi mitra kerjasama anak usaha PLN. "Sekarang untuk PLTU mulut tambang begitu," tandasnya.

Arthur Simatupang, Direktur PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), pernah mengatakan, perusahaannya juga membidik proyek mulut tambang di Kaltim. Menurutnya rencana tersebut sangat baik untuk menekan biaya produksi, jadi menghasilkan listrik lebih murah. Saat ini lumbung energi ada di Sumsel dan Kalimantan yang pengembangannya tidak segencar di Jawa.

Aris Munandar, Presiden Direktur PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), mengatakan, pihaknya juga akan ikut lelang PLTU Anggana berkapasitas 50 MW. Meski belum dilelang, perusahaan ini tetap mempersiapkan berbagai perizinan. Salah satunya izin lokasi dan izin prinsip. Perusahaan ini bahkan sudah melakukan pembebasan lahan seluas 23 hektare di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kutai Kertanegara.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, saat ini potensi listrik batubara mulut tambang di Sumatra dan Kalimantan di atas 5.390 MW. Selain melalui tender, PLN bisa melakukan penugasan langsung supaya potensi tersebut bisa dimaksimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia