Perusahaan BUMN dan konglomerasi masih mendominasi bisnis asuransi umum



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat bisnis masih terdampak pandemi covid-19, aset industri asuransi umum masih terus tumbuh hingga paruh pertama tahun ini. Perusahaan asuransi yang dimiliki oleh BUMN dan konglomerasi masih menjadi perusahaan yang menguasai aset tersebut.

Hingga Juni 2021, aset industri asuransi umum tercatat mencapai Rp 183,45 triliun berdasarkan data OJK. Ada pertumbuhan hingga 12,51% secara year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 163,05 triliun.

Berdasarkan riset kontan.co.id, dari 10 besar perusahaan asuransi dengan aset terbesar beberapa diisi oleh perusahaan BUMN dan perusahaan konglomerasi seperti Asuransi Jasindo, Asuransi Astra Buana, Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, Asuransi Sinar Mas, Asuransi Adira Dinamika Tbk, dan Asuransi Central Asia.


PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menempati posisi pertama yang memiliki total aset terbesar berdasarkan kinerja keuangan perusahaan di semester pertama tahun ini. Perusahaan pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan aset hingga 16,47% yoy menjadi Rp 15,63 triliun pada periode tersebut.

Baca Juga: AIA catat lonjakan nilai bisnis baru semester I-2021, dividen interim dinaikkan

“Pencapaian semester 1 tahun 2021, jika dibandingkan proyeksi pada semester 2  tahun 2021 ini, maka aset Jasindo sudah tumbuh lebih besar 26% dari proyeksi semester 2. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan investasi dan aset reasuransi,” ujar Direktur Keuangan Jasindo, Diwe Novara.

Diwe juga menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen  akan terus memaksimalkan kekuatan aset Jasindo hingga akhir tahun ini. Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan pengelolaan investasi yang efektif dan juga menetapkan reasuransi yang tepat pada reasuradur yang kompeten.

Perusahaan di lingkungan BUMN lainnya yang masuk dalam posisi 5 besar ada PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Tugu Insurance) yang berdasarkan laporan keuangan di laman resminya memiliki aset senilai Rp 13,80 triliun. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Pertamina mengalami pertumbuhan aset mencapai 7,22% yoy.

Jonathan David selaku Corporate Communication & Relation Group Head Tugu Insurance mengatakan bahwa ke depan perusahaan akan berfokus pada pertumbuhan premi yang secara tidak langsung akan berkontribusi terhadap peningkatan aset. Asal tahu saja, pendapatan premi di periode yang sama tercatat sebesar Rp 1,83 triliun atau turun 16,06%.

Baca Juga: Semester I-2021, Astra Life kantongi premi Rp 2,8 triliun

“Sementara dalam pertumbuhan aset reasuransi, Tugu Insurance lebih memfokuskan pada penjagaan kualitas dari aset reasuransi dengan cara memilih reasuransi dengan rating baik sehingga bisa melaksanakan pembayaran klaim kepada konsumen tanpa kegagalan,” ungkapnya.

Sementara itu, perusahaan asuransi lainnya yang masuk dalam posisi 5 besar berasal dari perusahaan konglomerasi besar seperti contoh Asuransi Astra Buana yang merupakan anak perusahaan dari PT Astra International yang memiliki aset sebesar Rp 14,34 triliun dengan pertumbuhan sebesar 6,70% yoy.

Ada juga, Asuransi Sinar Mas yang merupakan bagian dari konglomerasi Sinar Mas Group mencatatkan aset di paruh pertama tahun ini sebesar Rp 9,01 triliun. Hanya saja, ada perbedaan dari perusahaan asuransi lainnya karena total aset Asuransi Sinar Mas mengalami koreksi 1,30% yoy.

Selanjutnya: Konversi ke syariah, Zurich General Takaful Indonesia kantongi izin dari OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi