KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China menekan perusahaan-perusahaan Negeri Panda untuk tidak membeli produk Nvidia Corp. Perusahaan China didorong untuk menggunakan cip kecerdasan buatan atau
artificial intelligence (AI) produksi lokal. Langkah itu dilakukan China sebagai upaya memperluas industri semikonduktornya dan melawan sanksi dagang dari Amerika Serikat (AS). Menurut laporan
Bloomberg, Minggu (29/9), regulator China telah melarang perusahaan perusahaan Tiongkok membeli cip H20 Nvidia untuk mengembangkan dan menjalankan model AI.
Namun, kebijakan itu dibuat hanya dalam bentuk panduan, bukan larangan langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari hambatan bagi bagi startup AI China dan juga ekskalasi keterangan dengan AS.
Baca Juga: China: Penempatan Rudal AS di Filipina Merusak Perdamaian Sumber Bloomberg menyebut, langkah itu dirancang untuk membantu produsen cip AI China mendapatkan lebih banyak pangsa pasar sekaligus mempersiapkan perusahaan teknologi lokal menghadapi potensi pembatasan tambahan dari AS. Adapun produsen prosesor AI terkemuka di China diantaranya Cambricon Technologies Corp. dan Huawei Technologies Co. Di awal tahun ini, Beijing juga meminta pembuat kendaraan listrik lokal untuk mendapatkan lebih banyak pasokan dari pembuat cip lokal, sebagai bagian dari kampanyenya untuk mencapai swasembada dalam teknologi penting. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa regulator China, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, mengeluarkan panduan jendela, atau instruksi tanpa kekuatan hukum untuk mengurangi penggunaan Nvidia. Pemberitahuan tersebut ditujukan untuk mendorong perusahaan agar bergantung pada vendor domestik seperti Huawei dan Cambricon. Beijing juga memperkuat pesan tersebut melalui kelompok dagang lokal.
Baca Juga: Ini Kesalahan Besar Amerika Saat Ini Menurut Korea Utara Pada saat yang sama, pejabat China menginginkan perusahaan lokal untuk membangun sistem AI terbaik. Untuk itu, pemerintah akan tetap menoleransi pembelian beberapa semikonduktor asing jika tak ada alternatif domestik. Sementara itu, Kepala Eksekutif Nvidia Jensen Huang mengatakan, pihaknya tetap melakukan yang terbaik untuk melayani pelanggan di China, tetapi dengan téta mematuhi persyaratan pembatasan pemerintah AS. "Hal pertama yang harus kami lakukan adalah mematuhi kebijakan dan peraturan apa pun yang diberlakukan. Kami melakukan yang terbaik untuk bersaing di pasar yang kami layani. Kami memiliki banyak pelanggan di China.” ujarnya
Editor: Dina Hutauruk