JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih akan melayani pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan pendamping Pertamina akan mendistribusikan di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali. “Pertamina masih di seluruh wilayah Indonesia tetapi untuk pendamping Pertamina dititikberatkan di luar Jawa dan Bali. Karena kami ingin pembangunan secara merata,” kata Kepala Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas (Minyak dan Gas), Tubagus Haryono kepada KONTAN, Senin (14/6).Sayangnya, Tubagus lupa berapa jumlah SPBU dan lokasi mana saja yang akan menjadi tugas distribusi pendamping untuk BBM bersubsidi. Hanya saja, porsi Pertamina masih lebih banyak ketimbang dari porsi badan usaha pendamping. Nantinya, badan usaha pendamping itu, akan lebih banyak mendistribusikan bbm bersubsidi di wilayah Indonesia Timur.“Volume BBM bersubsidi untuk badan usaha pendamping sebesar 500.000 kiloliter (KL) pertahun. Sisanya itu untuk Pertamina,” kata Tubagus.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu BPH Migas sudah membuka tender untuk pengadaan BBM bersubsidi. Sama seperti tahun lalu, BPH Migas menginginkan adanya badan usaha pendamping untuk Pertamina dalam pendistribusian BBM bersubsidi. Namun, perbedaannya pada tender tahun ini, pemerintah yang menentukan lokasi pendistribusiannya. Sedangkan tahun lalu, badan usaha boleh memilih lokasinya sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perusahaan Diluar Pertamina Distribusikan BBM di Luar Jawa dan Bali
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih akan melayani pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk perusahaan-perusahaan pendamping Pertamina akan mendistribusikan di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali. “Pertamina masih di seluruh wilayah Indonesia tetapi untuk pendamping Pertamina dititikberatkan di luar Jawa dan Bali. Karena kami ingin pembangunan secara merata,” kata Kepala Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas (Minyak dan Gas), Tubagus Haryono kepada KONTAN, Senin (14/6).Sayangnya, Tubagus lupa berapa jumlah SPBU dan lokasi mana saja yang akan menjadi tugas distribusi pendamping untuk BBM bersubsidi. Hanya saja, porsi Pertamina masih lebih banyak ketimbang dari porsi badan usaha pendamping. Nantinya, badan usaha pendamping itu, akan lebih banyak mendistribusikan bbm bersubsidi di wilayah Indonesia Timur.“Volume BBM bersubsidi untuk badan usaha pendamping sebesar 500.000 kiloliter (KL) pertahun. Sisanya itu untuk Pertamina,” kata Tubagus.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu BPH Migas sudah membuka tender untuk pengadaan BBM bersubsidi. Sama seperti tahun lalu, BPH Migas menginginkan adanya badan usaha pendamping untuk Pertamina dalam pendistribusian BBM bersubsidi. Namun, perbedaannya pada tender tahun ini, pemerintah yang menentukan lokasi pendistribusiannya. Sedangkan tahun lalu, badan usaha boleh memilih lokasinya sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News