Perusahaan EBT Tamaris Hidro Terbitkan Obligasi Rp 750 Miliar untuk Refinancing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tamaris Hidro,  sebagai perusahaan holding investasi bidang energi akan menerbitkan  surat utang yaitu Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022, dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar. 

Sebagai informasi saja, Tamaris Hidro, saat ini telah terlibat dalam program penambahan kapasitas listrik di Tanah Air melalui 10 entitas anak yang bergerak dalam pengembangan energi minihidro yaitu bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH).

Dana dari hasil Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 (setelah dikurangi dengan biaya emisi), akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi Tamaris dan entitas anak.


Direktur Tamaris Hidro Rachmat Saptaman mengatakan,  Tamaris Hidro didukung lembaga finansial perbankan dan non perbankan sehingga emisi obligasi ini bukan untuk menambah utang, melainkan untuk refinancing utang bank. 

"Dari Rp 750 miliar tersebut akan menggantikan sebagian utang sebesar Rp 2,3 triliun di mana kami ini masih punya kelonggaran plafon pembiayaan dari perbankan cukup besar yakni senilai Rp 2,4 triliun. Total plafon kami sebesar Rp 4,5 triliun di sindikasi perbankan," jelasnya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1). 

Baca Juga: PLN Siapkan Sejumlah Strategi Jelang Implementasi Pajak Karbon

Rachmat mengatakan, tujuan lain dari penerbitan obligasi ini adalah mengenalkan diri ke pasar modal sehingga investor bisa lebih mengenal Tamaris Hidro sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). 

Dia menegaskan, penerbitan obligasi ini juga sebagai upaya untuk mendiversifikasi struktur finansial yang lebih baik dari ke waktu. 

"Namun, bukan maksud meninggalkan perbankan karena tidak mungkin demikian. Kami mencoba berkenalan di capital market sehingga secara bersamaan pendanaan dari capital market dan perbankan bisa mendukung perkembangan usaha kami," ujarnya. 

Sebagai portofolio investasi, obligasi tersebut diklaim relatif aman karena memiliki dua dukungan kuat. Pertama, penerbitan Obligasi Tamaris Hidro I Tahun 2022 tersebut akan didukung Fasilitas Pembiayaan Pendukung Obligasi (CEF) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah fasilitas standby maksimal Rp 750 miliar. Dana tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan Dana Cadangan Pembayaran Bunga dan/atau Dana Cadangan Pelunasan Pokok Obligasi.

Kedua, obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 didukung dengan sinking fund, yaitu dana cadangan yang mencakup, dana cadangan untuk pembayaran bunga obligasi yang harus tersedia sebesar 3 (tiga) bulan pembayaran bunga obligasi untuk masing-masing seri obligasi, di mana dana tersebut harus tersedia paling lambat 20 hari kerja setelah emisi.

Kemudian, dana cadangan pelunasan pokok obligasi yang harus tersedia sejak 12 bulan hingga 3 bulan sebelum tanggal pelunasan pokok masing-masing seri obligasi, bertahap dari 3% hingga 100%.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat triple A untuk Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 tersebut.

Bertindak sebagai penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 adalah BCA Sekuritas, Bina Arta Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai penjamin Emisi adalah Nikko Sekuritas Indonesia. Sementara Bank BRI bertindak sebagai wali amanat.

Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2021, Tamaris Hidro mengelola 14 entitas anak PLTA/PLTM, dengan target kapasitas 141,8 MW, terdiri dari 10 PLTA/PLTM yang telah beroperasi secara komersial dengan total kapasitas 100,8 MW dan 2 proyek tahap konstruksi dan 2 proyek tahap pengembangan dengan total kapasitas 41 MW.

Sekretaris Perusahaan Tamaris Hidro, Priyo Kristanto memproyeksikan dua pembangkit akan memulai beroperasi secara komersial pada tahun ini sehingga dapat menjadi tambahan pendapatan.  "Kemudian, di 2023 ada tambahan satu PLTM yang akan beroperasi sehingga nantinya revenue kami akan semakin berkembang dari tahun ke tahun," ujarnya. 

Secara umum, Priyo mengatakan, Tamaris Hidro fokus pada pembangkit listrik bertenaga air karena sumber energi ini ada di mana-mana di seluruh Indonesia. EBT yang berasal dari tenaga air merupakan pembangkit yang murah dan ramah lingkungan. Terlebih Indonesia memiliki banyak pegunungan dan sungai yang kaya akan air, bahkan Indonesia juga memiliki lebih dari 4.400 sungai baik sedang maupun besar yang juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi hijau.

Untuk saat ini, Priyo menegaskan, Tamaris Hidro mengedepankan sumber energi yang berasal dari air. Namun ke depannya, pihaknya tidak menampik bahwa akan melakukan diversifikasi ke sumber energi lainnya. 

Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan Batubara untuk Februari Dalam Kondisi Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat