KONTAN.CO.ID - PARIS. Raksasa farmasi Prancis Sanofi mengatakan pada Selasa (28/9) bahwa mereka menghentikan pengembangan vaksin mRNA COVID-19 meskipun hasil tes positif. Langkah itu diambil karena tertinggal dari para pesaingnya dalam memproduksi virus corona. Perusahaan mengatakan akan fokus pada jenis suntikan lain yang sedang dikembangkan dengan pembuat obat Inggris GlaxoSmithKline dan yang sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia. Vaksin mRNA Sanofi, teknologi terobosan yang digunakan oleh saingan Pfizer-BioNTech dan Moderna sebenarnya memiliki hasil positif dalam uji klinis fase satu dan dua, kata perusahaan itu. Tetapi Sanofi mengatakan tidak akan membawanya ke fase ketiga dan terakhir, dengan alasan akan terlambat untuk memasarkan 12 miliar dosis COVID-19 yang akan diproduksi pada akhir tahun. Sebagai gantinya, perusahaan akan menggunakan teknologi mRNA untuk vaksin melawan patogen lain, termasuk flu.
Perusahaan farmasi asal Prancis Sanofi menghentikan pengembangan vaksin mRNA COVID-19
KONTAN.CO.ID - PARIS. Raksasa farmasi Prancis Sanofi mengatakan pada Selasa (28/9) bahwa mereka menghentikan pengembangan vaksin mRNA COVID-19 meskipun hasil tes positif. Langkah itu diambil karena tertinggal dari para pesaingnya dalam memproduksi virus corona. Perusahaan mengatakan akan fokus pada jenis suntikan lain yang sedang dikembangkan dengan pembuat obat Inggris GlaxoSmithKline dan yang sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia. Vaksin mRNA Sanofi, teknologi terobosan yang digunakan oleh saingan Pfizer-BioNTech dan Moderna sebenarnya memiliki hasil positif dalam uji klinis fase satu dan dua, kata perusahaan itu. Tetapi Sanofi mengatakan tidak akan membawanya ke fase ketiga dan terakhir, dengan alasan akan terlambat untuk memasarkan 12 miliar dosis COVID-19 yang akan diproduksi pada akhir tahun. Sebagai gantinya, perusahaan akan menggunakan teknologi mRNA untuk vaksin melawan patogen lain, termasuk flu.