JAKARTA. Industri farmasi memperkirakan pertumbuhan bisnis obat generik jauh lebih tinggi ketimbang obat bermerek (branded). Bila obat bermerek diprediksi tumbuh 13% tahun ini, obat generik bisa melejit 35%. Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi Johannes Setiono menyatakan, perkiraan pertumbuhan obat generik itu lebih tinggi ketimbang pertumbuhan industri farmasi. "Tahun ini pertumbuhan industri farmasi nasional sekitar 12%-13%, sedangkan obat generik antara 30%-35%," katanya kepada KONTAN kemarin. Artinya, nilai bisnis industri farmasi nasional tahun ini bisa mencapai Rp 50 triliun. Adapun pertumbuhan obat generik yang tumbuh hingga 35% tahun ini nilainya sebesar Rp 6,75 triliun atau memakan porsi 13,5% dari total omzet industri farmasi.
Perusahaan farmasi serbu bisnis obat generik
JAKARTA. Industri farmasi memperkirakan pertumbuhan bisnis obat generik jauh lebih tinggi ketimbang obat bermerek (branded). Bila obat bermerek diprediksi tumbuh 13% tahun ini, obat generik bisa melejit 35%. Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi Johannes Setiono menyatakan, perkiraan pertumbuhan obat generik itu lebih tinggi ketimbang pertumbuhan industri farmasi. "Tahun ini pertumbuhan industri farmasi nasional sekitar 12%-13%, sedangkan obat generik antara 30%-35%," katanya kepada KONTAN kemarin. Artinya, nilai bisnis industri farmasi nasional tahun ini bisa mencapai Rp 50 triliun. Adapun pertumbuhan obat generik yang tumbuh hingga 35% tahun ini nilainya sebesar Rp 6,75 triliun atau memakan porsi 13,5% dari total omzet industri farmasi.