Perusahaan Gas Negara (PGAS) berupaya merampungkan tiga proyek gasifikasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN (PGAS) tengah mengupayakan beberapa proyek gasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa rampung dalam waktu dekat.

"Quick win ada tiga pembangkit yang saat ini akan dikonversikan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Nias, PLTMG di Tanjung Selor, dan PLTMG di Sorong," jelas  Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Perusahaan Gas Negara Syahrial Mukhtar dalam dalam paparan publik yang digelar secara daring, Jumat (28/8).

Lebih lanjut ia menjelaskan, proyek gasifikasi memang terbagi dalam beberapa proses yaitu Quick Win, tahap I, dan tahap II. Di antara ketiga PLTMG tersebut, pembangkit listrik di Tanjung Selor ditargetkan bisa beroperasi dalam waktu dua bulan ke depan. Saat ini, PLTMG yang memiliki volume hingga dua BBUTD itu tengah disiapkan infrastrukturnya, agar gas bisa dibawa menggunakan ISO tank dari Bontang ke Tanjung Selor. 


Baca Juga: Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%

Sementara perkembangan PLTMG di Nias, PGAS dan PLN telah membahas infrastruktur yang dibutuhkan. Oleh karenanya, di sana akan segera dibangun sarana penyimpanan LNG di darat, dan penyiapan kapal untuk membawa LNG dari Arun ke Nias. Asal tahu saja, PLTMG di Nias memiliki volume hingga 4,7 BBUTD.

Untuk PLTMG di Sorong, pelaksanaan konversi akan menggandeng perusahaan daerah. Harapannya, konversi ini nantinya bisa dirasakan oleh berbagai pihak di daerah setempat. 

Sekadar informasi, saat ini PGAS tengah mengembangkan small scale LNG. Adapun pengembangan ini dilakukan sebagai salah satu upaya melaksanakan gasifikasi 52 pembangkit listrik PLN dalam rangka mendukung kelistrikan nasional. 

Baca Juga: PGN teken perjanjian jual beli gas dengan Energi Listrik Batam

Saat ini PGAS tengah membangun terminal regasifikasi small scale LNG di Teluk Lamong Jawa Timur. Proses yang sedang berjalan adalah pembangunan tangki di darat. "Kami melakukan investasi  US$ 17 juta untuk pembangunan sarana dan prasaran di Lamong," tutup Syahrial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati