KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Subholding Gas dari PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) membukukan kinerja keuangan positif pada akhir tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan senilai US$ 3,79 miliar pada 2024. Angka ini tumbuh 3,84% year on year (yoy) dibandingkan pendapatan perusahaan pada 2023 yakni US$ 3,65 miliar. Mayoritas pendapatan PGAS pada 2024 berasal dari segmen niaga dan transmisi senilai US$ 3,28 miliar. Setelah itu diikuti oleh segmen operasi lainnya senilai US$ 519,38 juta dan eksplorasi dan produksi migas senilai US$ 369,54 juta. Total pendapatan dari masing-masing segmen ini kemudian dikurangi eliminasi sebesar US$ 379,69 juta.
Baca Juga: Kenaikan Harga Gas Memacu Kinerja Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan PGAS mengalami kenaikan 4,12% yoy menjadi US$ 3,03 miliar pada 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 2,91 miliar. Meski begitu, laba bruto PGAS masih bisa tumbuh 3,24% yoy menjadi US$ 757,38 juta pada 2024, dari realisasi tahun sebelumnya yakni US$ 733,58 juta. Di sisi lain, laba operasi PGAS mengalami penurunan 3,64% yoy menjadi US$ 522,66 juta pada 2024, dari sebelumnya US$ 542,42 juta. Hasil ini salah satunya disebabkan oleh membengkaknya beban umum dan administrasi PGAS sebesar 2,19% yoy dari US$ 196,90 juta pada 2023 menjadi US$ 201,21 juta pada 2024.
Hingga akhir 2024, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PGAS tercatat sebesar US$ 339,43 juta. Hasil ini meningkat 22,06% yoy dibandingkan laba bersih perusahaan pada 2023 yakni US$ 278,09 juta. PGAS memiliki total aset sebanyak US$ 6,42 miliar pada 2024 atau berkurang 2,73% yoy dibandingkan total aset perusahaan pada 2023 lalu yaitu US$ 6,60 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News