Perusahaan Gas Negara (PGAS) fokus menyelesaikan proyek jaringan gas tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu yang menjadi fokus PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tahun 2019 adalah untuk melakukan penyelesaian proyek pembangunan jaringan gas (jargas) yang ditargetkan dapat membangun jaringan gas kota bagi 4,7 juta sambungan rumah tangga hingga 2024 mendatang.

Direktur Utama PGAS, Gigih Prakoso mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan proposal untuk mencapai 4,7 juta sambungan rumah. Selain itu, pihaknya pun berencana untuk mengembangkan jargas secara komersial sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Untuk yang komersial tarifnya pasti berbeda. Saat ini sudah ada 1,2 juta yang konfirmasi ingin mendapatkan sambungan jargas, namun hingga 2020 kami kerjakan dahulu 1 juta. Dana dan tarifnya masih kami siapkan kajiannya,” ujar Gigih saat RUPST di Jakarta, Jumat (26/4).


Lebih lanjut menurutnya, untuk membangun jargas hingga 1 juta sambungan kurang lebih membutuhkan belanja modal sebesar Rp 12 triliun. Nantinya PGAS pun akan membuka kerja sama dengan pihak lain yang ingin ambil bagian terkait proyek ini. Terkait kerja sama dengan pemerintah atau pihak lain dan dukungan dari APBN menurutnya saat ini masih dalam tahap pembicaraan.

“Saat ini yang sudah rampung ada di Probolinggo dengan 5.000 pelanggan sudah selesai pekerjaan dan pembangunannya. Pengoperasiannya oleh PGAS. Saat ini sedang proses konversi kompor dan penetapan ID pelanggan. Kami target pertengahan tahun ini sudah bisa menggunakan gas melalui jargas,” ujar Gigih.

Terkait volume produksi hingga kuartal I sedikit terganggu karena adanya gangguan pasokan gas di Jawa Timur dan adanya perawatan yang berdampak kepada volume. Namun pihaknya akan menutup kekurangannya di kuartal II hingga IV untuk menembus target 935 billion british thermal unit (BBTUD).

Berpotensi Pasca Sub Holding

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, 2019 ini seharusnya kinerja PGAS akan lebih baik dikarenakan pipa jaringan gas mulai banyak yang sudah siap sehingga akan membantu dalam mendistribusikan dan dapat memudahkan PGAS dalam mencapai target di tahun 2019.

Selain itu, proyek jargas tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih kepada PGAS terutama saat jargas sudah bisa masuk ke ranah komersial yang memiliki tarif lebih kompetitif

“Serta sudah menjadi sub holding dengan PT Pertamina dengan tambahan dari PT Pertagas akan turut membantu dalam pencapaian laba bersih yang dapat meningkat secara konsolidasi,” ujar Chris.

Menurutnya PGAS sudah menarik untuk mulai membeli sahamnya dengan target di area Rp 3.000-Rp3.200. Hari ini harga saham PGAS naik 0,85% ke Rp 2.360 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati