KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) telah menyiapkan sejumlah agenda bisnis tahun ini. Dari sisi kinerja operasional, PGAS menargetkan kenaikan sejumlah lini operasional bisnis dari tahun lalu. Arief S. Handoko, Direktur Utama PGAS merinci, untuk bisnis gas
trading, salah satu emiten badan usaha milik negara (BUMN) ini menargEtkan menjual 954
billion british thermal unit per day (bbtud). Target ini naik 3,58% dari realisasi volume trading gas di tahun lalu sebesar 921 bbtud. Pada tahun ini, PGAS mengincar kenaikan volume transmisi gas sebesar 6% menjadi 1.516 juta kaki kubk per hari (mmscfd). Sebagai perbandingan, realisasi transmisi gas tahun lalu sebesar 1.427 mmscfd.
Baca Juga: Intip Target Bisnis Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tahun Ini Untuk
terminal usage agreement (TUA), PGAS menargetkan TUA di angka 50 bbtud, naik 88% dari realisasi TUA di tahun lalu yang hanya 27 bbtud. PGAS juga mengincar kenaikan volume regasifikasi sebanyak 11% menjadi 192 bbtud dari sebelumnya 173 bbtud. Di sisi volume LPG
processing, PGAS juga mengincar kenaikan 11% menjadi 44.000 ton dari sebelumnya 40.000 ton.
Ada sejumlah asumsi yang digunakan PGAS tahun ini.
Pertama, pertumbuhan ekonomi diproyeksi di level 5,2%.
Kedua, tingkat inflasi berada di angka 2,8%.
Ketiga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 15.000 per dolar AS.
Keempat, harga minyak atau I
ndonesian Crude Price diasumsikan US$ 82 per barel. Maka, agar bisa mengejar target yang sudah dipatok tersebut, PGAS, kata Arief sudah menjabarkan sejumlah program dan strategi di tahun ini.
Pertama,
customer attachment dengan menggaet pelanggan komersial dan industri di wilayah Jawa dan Sumatera, termasuk tambahan pasokan dari Jambaran Tiung Biru (JTB).
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGN) Teken MoU Pasokan LNG dari Karya Mineral Jaya (KMJ) Kedua, mengembangkan proyek gas perkotaan termasuk pengembangan jaringan gas kota, diantaranya untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketiga, pengembangan biometana dan produk turunan gas. Di antaranya adalah produk terbarukan dan pasokan gas bumi untuk menunjang bisnis energi hijau Dalam menunjang kinerja tahun ini, PGAS mengalokasikan belanja modal alias
capital expenditure atau capexsenilai US$ 361 juta. Belanja modal PGAS tersebut naik 38,31% dibandingkan capex tahun lalu di angka US$ 261 juta.
Editor: Noverius Laoli