Perusahaan Gas Negara (PGAS) Targetkan Revitalisasi Terminal LNG Rampung 2025



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menargetkan revitalisasi terminal LNG Arun dapat rampung pada kuartal III 2025. Agenda bisnis ini dilakukan untuk menangkap prospek permintaan gas di Asia. 

Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Arief S Handoko menyatakan, upaya revitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan untuk menangkap potensi pasar LNG Asia yang sangat menarik. 

Berdasarkan hasil analisa pasar dalam materi paparan publik PGAS, terdapat potensi kebutuhan tangki LNG di Asia – Pasifik sampai dengan tiga tangki. Adapun terminal LNG Arun terletak di jalur perdagangan yang strategis dan dekat dengan pasar LNG yang sedang berkembang di Asia Tenggara dan Asia Selatan.


Baca Juga: IPO Citra Nusantara Gemilang (CGAS) Catat Oversubscribed Sebanyak 93,23 Kali

“Salah satu tahap awal adalah dengan melakukan revitalisasi tangki F-6004 yang saat ini dalam status tidak digunakan sejak tahun 2004,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/1). 

Tangki F-6004 yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali. 

Arief mengemukakan, proyek ini telah memperoleh persetujuan investasi dan sedang dalam tahap pengadaan EPC. “Diharapkan dapat rampung sesuai dengan target pada sekitar Kuartal III tahun 2025,” terangnya. 

Dia menyatakan, Kilang LNG Arun mempunyai manfaat dan tujuan strategis yang mempunyai nilai ekonomi penting bagi masyarakat Aceh dan sekitar. Proyek ini juga sebagai salah satu pelengkap infrastruktur PGN dalam rangka peningkatan pemanfaatan distribusi gas bumi nasional maupun potensi untuk pasar internasional. 

Baca Juga: Greenland International Industrial Center, Kawasan Industri Percontohan Nasional

Dalam optimalisasi pemanfaatannya, lanjut Arief, PGN akan berkoordinasi dengan pemerintah sehingga perencanaan strategis ke depan untuk pemanfaatan gas domestik khususnya akan semakin optimal.

Berdasarkan data terakhir, PGAS telah menyerap belanja modal US$ 132 juta per September 2023 di mana 57% capex digunakan usaha hilir dan 43% untuk kebutuhan usaha di bidang hulu. 

 
PGAS Chart by TradingView

Beberapa proyek yang menyerap pemakaian belanja modal tersebut di antaranya gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah – Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.

Sebelumnya, Direktur Utama Perta Arun Gas (PAG) Bara Ilmarosa menyatakan, dengan on streamnya Gas Andaman, Arun akan kembali memproduksi LNG. 

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham dari Binaartha Sekuritas

Pasalnya, WK Andaman memiliki sumber gas yang melimpah. Dari data Kementerian ESDM, total sumber daya di area Andaman diperkirakan sebesar 4.865 Million Barrels of Oil Equivalent (MMBOE) yaitu discovery 260 MMBOE, prospect 1.970 MMBOE, dan lead 2.635 MMBOE. 

“Kami meneruskan legacy dari PT Arun NGL yang sebelumnya merupakan eksportir LNG terbesar di dunia,” ujarnya dalam webinar, Selasa (31/11). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli