Perusahaan global tekor akibat gempa Jepang



LONDON. Banyak perusahaan global yang menderita kerugian akibat gempa dan tsunami yang menghantam Jepang, Jumat (11/3) siang. Salah satunya perusahaan pembuat truk, Volvo AB.Pabrik Volvo rusak parah akibat gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter ini. Perusahaan asal Swedia ini terpaksa menghentikan produksi untuk sementara akibat rusaknya fasilitas UD Trucks yang terletak di Ageo, sebelah tenggara Jepang.Begitu juga dengan Daimler AG. Perusahaan otomotif ini mengatakan fasilitas Mitsubishi Fuso Truck dan Bus Corp. di Kawasaki rusak ringan. Daimler memperkerjakan 12.836 orang di kedua fasilitas ini. Namun, dikabarkan tidak ada korban jiwa.Raksasa makanan dunia, Nestle SA mengatakan dua bangunan miliknya di Jepang rusak parah. Bangunan yang rusak adalah bagian pemasaran yang terletak di Sendai. Selain itu, satu bangunan lagi terletak di Kasumigaura yang memproduksi minuman.Nestle Jepang mengoperaikan tiga pabrik dan mempekerjakan 2.200 karyawan. Pabriknya yang berada di Shimada dan Himeji tidak terkena dampak gempa tersebut.Autoliv Inc., perusahaan terbesar bagi produk keselamatan mobil seperti seatbelt dan airbag juga terhenti. Perusahaan ini telah menyetop produksi salah satu dari tiga pabriknya. Autoliv merupakan pemasok barang bagi Nissan Motor Co., Toyota Motor Corp, Mitsubishi Motors Corp, Honda Motor Co dan Mazda Motor. Selain itu masih banyak perusahaan multinasional yang terpaksa berhenti beroperasi seperti Sony Ericsson, Novartis AG, Roche Holding dan UBS. Namun, perusahaan ini mengaku tidak menderita kerusakaan akibat gempa tersebut.


Editor: Edy Can