Perusahaan harus gesit hadapi perubahan perilaku konsumen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak riset menemukan adanya perubahan perilaku yang sangat signifikan dari cara konsumen menghabiskan uangnya. Konsumen di Indonesia tidak lagi merasa puas jika sekadar produk saja.

Konsumen telah menjadi pembeli cerdas, yang mencari pengalaman melebihi produk dan jasa yang mereka gunakan. Hal ini disebabkan era teknologi internet memungkinkan mereka meraih informasi.

"Digitalisasi mengubah model bisnis, pola berpikir konsumen, dan lain-lain. Bisnis apapun yang ada akan mengalami disruption di era digital, perusahaan yang bergerak lebih gesit akan memenangkan kompetisi,” kata Managing Director iSystem Asia (PT Inter Sistem Asia) Aina Neva Fiati dalam keterangannya pada Accelerate Bpm’online Global Tour 2018 beberapa waktu lalu. 


Menurutnya begitu besar peran kepemimpinan merespon kondisi ini. Terutama dalam menghasilkan sistem customer relationship management (CRM) yang baik bagi perusahaan. "Ini artinya sistem CRM saat ini bukan semata dipandang dari aspek kecanggihan teknologi semata," tambah Aina.

Acara yang dimoderatori Ananta Dewandhono selaku Senior Partner iSystem Asia dihadiri para pembicara di antaranya Alex Donchuk sebagai Global Channel Director bpm'online, Sales Team Lead for APAC, bpm’online, Mike Hryshenko, Achmad Royhan selaku Vice President of Information Technology PT Citilink Indonesia, Senior Manager CRM and Digital Marketing PT Citilink Indonesia, Andie Ahmad. Selain itu ada Senior IT Consultant, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Ernawan MBA; IT Manager, PT Hino Finance Indonesia, Antonius Bayu; serta Executive Director, The Nielsen Indonesia, Yongky Susilo.

Dalam pemaparan tersebut ada perubahan perilaku konsumen sebenarnya. Calon pembeli lebih mempertimbangkan rencana pembelian dengan menggunakan logika, seperti soal kebutuhan, harga, kegunaan, daya tahan, merek, komposisi produk dan sebagainya.

“Pada saat shopping, konsumen lebih sering membeli produk lebih banyak dari yang direncanakan atau yang dibutuhkan karena faktor emosional. Mungkin karena warna, keindahan dan sebagainya,” kata Yongky Susilo, Direktur Eksekutif di Nielsen Indonesia.

Ernawan dari WiKA dan Antonius Bayu dari Hino Finance menilai pengalaman dan kesuksesan dalam memanfaatkan teknologi cerdas untuk mendorong bisnis maju melalui era digital.

Sekadar informasi, Accelerate Bpm’online Global Tour 2018 adalah event global menunjuk iSystem Asia sebagai partner penyelenggara. Hal ini karena iSystem Asia adalah pemegang lisensi software bpm'online untuk Indonesia.

Saat ini iSystem Asia berpengalaman menangani industri telekomunikasi, lembaga keuangan perbankan maupun non-perbankan, pelayanan publik, farmasi, otomotif, ritel, properti, perusahaan distribusi, konsultan, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto