KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi asal Tiongkok yang merupakan perusahaan induk TikTok, ByteDance, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah memecat seorang karyawan magang yang diduga "mengganggu secara sengaja" pelatihan salah satu model kecerdasan buatan (AI) miliknya. Namun, ByteDance menolak klaim yang beredar mengenai tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh individu tersebut, menyebut bahwa klaim-klaim tersebut "mengandung beberapa unsur berlebihan dan ketidakakuratan."
Insiden yang Menyebar di Media Sosial
Kabar mengenai insiden ini pertama kali mencuat di media sosial pada akhir pekan lalu, memicu spekulasi di berbagai platform. Laporan yang menyebar menyatakan bahwa magang tersebut mengganggu proses pelatihan model AI generatif Doubao, yang merupakan chatbot AI paling populer di Tiongkok dan mirip dengan ChatGPT.
Namun, ByteDance dengan tegas menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap operasional komersial perusahaan, termasuk model AI bahasa besar yang digunakan secara online.
Baca Juga: Jurus TikTok Tangkal Hoaks Jelang Pilkada 2024 Klarifikasi ByteDance: Minim Dampak pada Operasional
ByteDance menekankan bahwa magang tersebut merupakan bagian dari tim teknologi periklanan, bukan dari AI Lab yang bertanggung jawab atas pengembangan model AI. “Individu tersebut adalah seorang magang di tim teknologi periklanan dan tidak memiliki pengalaman di AI Lab,” ujar ByteDance dalam sebuah pernyataan. Perusahaan juga menegaskan bahwa profil media sosial individu tersebut serta beberapa laporan media tidak akurat. Operasional komersial ByteDance, termasuk sistem AI berbasis GPU (Graphics Processing Unit), disebut tetap berfungsi dengan baik meskipun ada tindakan dari magang tersebut. ByteDance juga menepis laporan yang menyebut bahwa insiden tersebut menyebabkan kerugian lebih dari $10 juta akibat gangguan pada sistem pelatihan AI. Laporan ini dianggap tidak sesuai dengan kenyataan, menurut pernyataan resmi perusahaan. Sebagai langkah tegas, ByteDance mengumumkan bahwa mereka telah memecat magang tersebut pada Agustus lalu, dan tindakan lebih lanjut dilakukan dengan melaporkan insiden ini kepada universitas tempat magang tersebut berkuliah serta kepada badan industri terkait.
Baca Juga: 7 Tips Membuat Konten TikTok Agar FYP, Mau Coba? Pengembangan AI di ByteDance
ByteDance, yang dikenal sebagai pemilik aplikasi media sosial populer seperti TikTok dan versi Tiongkoknya, Douyin, telah lama dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan algoritma. Berkat algoritma yang kuat, aplikasi-aplikasi mereka memiliki daya tarik besar bagi pengguna di seluruh dunia. Sebagaimana perusahaan teknologi besar lainnya, ByteDance tengah menggelontorkan investasi besar di bidang kecerdasan buatan. Teknologi AI mereka tidak hanya mendukung Doubao, tetapi juga berbagai aplikasi lainnya, seperti alat konversi teks-ke-video yang disebut Jimeng. AI digunakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk dalam meningkatkan pengalaman pengguna di aplikasi-aplikasi mereka dan memajukan teknologi pemrosesan data.
Editor: Handoyo .