Perusahaan Induk Vietjet Laporkan Laba Hampir USD 38.7 juta



KONTAN.CO.ID - Sepanjang tahun 2022, Vietjet telah menerbangkan 20,5 juta penumpang melalui 116.000 penerbangan dan mencatatkan peningkatan sebesar 20% dalam penerbangan domestik dibandingkan dengan tahun 2019. Keberhasilan ini telah berkontribusi besar bagi pemulihan maskapai penerbangan asal Vietnam ini. Jumlah penumpang domestik Vietjet pada kuartal keempat tahun 2022 meningkat hingga tujuh kali lipat (secara year-on-year), lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan sebelum pandemi yaitu sebesar 24%.

Untuk mendukung perluasan dan pertumbuhan jaringan penerbangan internasional kelas menengahnya, Vietjet telah membangun armada pesawat berbadan lebar yang terdiri dari tiga pesawat A330. Dengan menempatkan fokus pada India sebagai pasar utama, maskapai ini membuka 20 rute baru pada tahun lalu yang menghubungkan berbagai pusat ekonomi-pariwisata seperti New Delhi dan Mumbai ke Hanoi dan Ho Chi Minh City. Hingga 31 Desember 2022, Vietjet telah mengoperasikan 103 rute penerbangan.

Vietjet terus memperluas jaringan internasionalnya dengan rute-rute baru ke Astana dan Almaty (Kazakhstan) dan Melbourne dan Sydney (Australia), dengan tujuan untuk beroperasi di berbagai benua dan menawarkan kesempatan terbang kepada jutaan orang di seluruh dunia.


Melalui upaya ini, Vietjet telah memainkan peran utama dalam pengembangan hubungan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata antara Vietnam dan negara-negara lainnya guna membantu mempromosikan citra Vietnam ke dunia sekaligus menarik wisatawan domestik dan mancanegara ke berbagai destinasi di Vietnam. Vietjet juga telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap anggaran negara dan juga masyarakat.

Data tahun 2022 menunjukkan bahwa industri penerbangan mulai pulih pasca pandemi. Pada kuartal keempat tahun 2022, perusahaan induk Vietjet melaporkan pendapatan bersih sebesar VND7.352 miliar (sekitar Rp4,7 triliun atau USD315,5 juta), atau melonjak 175% (secara year-on-year) dengan laba sebesar VND902 miliar (sekitar Rp578 miliar atau USD38,7 juta).

Total pendapatan Vietjet untuk tahun 2022 adalah VND32.506 miliar (sekitar Rp20.8 triliun atau USD1,39 miliar) sementara keuntungannya berada di angka VND215 miliar (sekitar Rp137 miliar atau USD9,23 juta). Tahun lalu, Vietjet menghabiskan VND4.349 miliar (sekitar Rp2,7 triliun atau USD186,79 juta) untuk pembayaran pajak langsung dan tidak langsung serta biaya dan ongkos lainnya.

Vietjet membukukan pendapatan konsolidasi (consolidated revenue) sebesar VND39.342 miliar (sekitar Rp25,2 triliun atau USD1,68 miliar) pada tahun 2022, dengan kerugian konsolidasi (consolidated loss) sebesar VND2.171 miliar (sekitar Rp 1,3 triliun atau USD93,1 juta) yang sebagian besar disebabkan oleh investasi modal berskala besar pada bisnis intinya.

Selain itu, Vietjet telah menyalurkan lebih dari VND3.559 miliar (sekitar Rp2,2 triliun atau USD152,7 juta) dari keuntungannya ke perusahaan induk sebagai investasi aset dalam mengakuisisi satu pesawat A321 NEO baru dari Airbus, dua pesawat A321 dari pihak penyewa, dan tiga mesin pesawat.

Pada akhir tahun 2022, total aset Vietjet mencapai lebih dari VND 67.000 miliar (sekitar Rp 42 triliun atau USD2,87 miliar), atau meningkat 30% (secara year-on-year) dikarenakan pertumbuhan aset jangka panjang yang mencapai lebih dari USD200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas dan rasio likuiditas berada pada level 0,7 dan 1,3, yang merupakan indikator baik dalam industri penerbangan. Per 31 Desember 2022, saldo kas dan setara kas tetap berada di angka VND1.800 miliar (sekitar Rp1,1 triliun atau USD77,3 juta), sehingga memfasilitasi kebutuhan likuiditas secara cukup untuk dapat menjalankan operasi bisnis dengan baik.

Untuk tahun 2023, Vietjet terus menetapkan target pertumbuhan pendapatan yang tinggi melihat dibukanya kembali pasar Tiongkok sekaligus tetap mempromosikan pasar internasional yang memiliki potensi besar seperti India, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan lainnya. Dengan banyaknya maskapai penerbangan internasional yang mulai berdatangan ke Vietnam tahun ini, Pemerintah Vietnam harus segera mempertimbangkan pencabutan batasan tarif penerbangan dan mengizinkan adanya biaya tambahan bahan bakar untuk memperkuat posisi dan daya saing maskapai penerbangan domestik.

Pada bulan Juni 2022, layanan “Fly now, Pay later” dari Vietjet dan Movi dianugerahi penghargaan “Bestr New Fintech Product 2022” oleh majalah bergengsi asal Inggris, The Global Economic Times. Vietjet juga memenangkan sejumlah penghargaan internasional lainnya, seperti “World Airline Award” oleh Skytrax serta “Most Valued Airline of the Year in Asia 2022” dan “Best Cabin Crew Service in ASIA 2022” oleh World Business Outlook di bulan November 2022.

Demi memenuhi permintaan yang terus meningkat dan untuk lebih mendekatkan diri dengan para pelanggan, Vietjet telah meluncurkan program loyalitas Vietjet SkyJoy yang memberikan kemudahan dan keuntungan dalam mengumpulkan dan menukarkan poin loyalitas dengan berbagai penawaran khusus dari para mitra brand ternama. Vietjet SkyJoy diharapkan dapat memperkuat brand value dan meningkatkan basis pelanggan Vietjet.

Mewujudkan komitmennya untuk bekerja sama dengan komunitas untuk membantu masyarakat yang hidup berkekurangan, Vietjet menyediakan penerbangan bebas biaya bagi para pekerja kurang mampu dan siswa yatim piatu selama perayaan Tahun Baru Imlek 2023 untuk memungkinkan mereka pulang ke kampung halaman masing-masing dan berkumpul bersama keluarga.

Penerbangan internasional diperkirakan akan tumbuh pesat pada tahun 2023, sehingga memberikan peluang besar bagi maskapai penerbangan dengan kemampuan finansial dan operasional yang positif dan berkelanjutan seperti Vietjet.

Sebagai informasi, Vietjet mengoperasikan dua penerbangan di Indonesia untuk rute pulang-pergi harian antara Bali dan Ho Chi Minh City dan satu penerbangan pulang-pergi harian antara Bali dan Hanoi.

Tentang Vietjet

Sebagai maskapai penerbangan era baru, Vietjet telah merevolusi industri penerbangan di Vietnam dan menjadi pelopor maskapai penerbangan di berbagai wilayah dan di seluruh dunia. Dengan berfokus pada kemampuan manajemen biaya dan operasi dan kinerja yang efektif, Vietjet menawarkan kesempatan untuk terbang dengan tarif yang terjangkau dan fleksibel serta beragam layanan untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Vietjet adalah anggota dari International Air Transport Association (IATA) dan telah diakreditasi oleh IATA Operational Safety Audit (IOSA). Sebagai maskapai penerbangan swasta terbesar di Vietnam, Vietjet telah dianugerahi peringkat keselamatan tertinggi dengan 7 bintang oleh airlineratings.com yang merupakan satu-satunya situs pemeringkat web keamanan dan produk di dunia serta termasuk sebagai 50 maskapai penerbangan terbaik dalam hal pembiayaan dan manajemen yang baik oleh Airfinance Journal selama beberapa tahun berturut-turut. Vietjet juga dinobatkan sebagai ‘Best Low-Cost Carrier’ oleh sejumlah organisasi terkemuka seperti Skytrax, CAPA, Airline Ratings, dan lainnya.

Baca Juga: Hadapi Musim Liburan Tersibuk, Vietjet Tambah Armada Pesawat dengan A321neo ACF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti