Perusahaan Jepang berlomba perbesar bisnis di RI



JAKARTA. Vice President Director Japan Trade External Organization (JETRO), Mitsutoshi Okabe mengatakan nilai investasi Jepang terhadap Indonesia menurun 4,26 persen jika dibandingkan tahun 2013. Namun, dirinya optimistis pada tahun ini, investasi Jepang di Indonesia akan membaik. "Tahun 2014 nilai investasi Jepang memang berkurang dibanding 2013, tapi dari jumlah proyek investasi jadi lebih banyak," kata Okabe dalam acara seminar dengan tema CEO Gathering : Indonesia Economic Perspective, di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (12/2). Menurutnya, jumlah proyek tersebut datang dari sektor industri kecil hingga menengah. "Sektor menengah seperti restoran, ritel, pendidikan, caretaker, dan sejumlah sektor jasa yang mulai dimasuki oleh Jepang," kata Okabe. Dia beranggapan, di tahun 2015 tren ini akan terus terjadi. Berdasarkan hasil survei JETRO, ditemukan bahwa dari 400 perusahaan Jepang yang ada di Indonesia, lebih dari setengahnya akan memperbesar skala usaha. "Tren positif kelihatannya akan terus terjadi. Di Indonesia dari ±400 perusahaan, 67% akan memperbesar usaha. Angka ini berada di peringkat keempat dari 20 negara di Asia Oceania seperti Kamboja dan India," jelas Okabe. Untuk industri otomotif, 75 persen akan memperbesar skala usahanya, dan industri wholesale sebesar 80,6 persen. Dengan adanya One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM), proses investasi akan berjalan lebih lancar. "Dengan adanya BKPM dan untuk realisasi OSS, tentu bagi perusahaan Jepang ini kabar baik yang akan memperlacar prosedur. Selain itu juga kita perlu dukungan dari perusahaan-perusahaan Jepang," kata Okabe. (Stefanno Reinard Sulaiman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan