KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan-perusahaan di Jepang berlomba-lomba menjual obligasi dollar AS. Nilai penerbitan obligasi dollar AS yang dirilis oleh perusahaan Jepang berada di level tertinggi di antara negara-negara ekonomi lain. Peningkatan penerbitan obligasi ini lantaran ada kebijakan moneter yang berbeda antara Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa perusahaan Jepang yang tengah menjual obligasi dollar AS adalah Kyushu Electric Power Co. Perusahaan ini menerbitkan obligasi dollar AS senilai US$ 500 juta. Sebelumnya ada Meiji Yasuda Life Insurance Co. dan Marubeni Corp yang pada September telah merilis obligasi dollar AS. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, penerbitan utang dengan mata uang AS oleh perusahaan-perusahaan Jepang telah melonjak 60% di tahun fiskal yang dimulai pada bulan April ke level tertinggi dalam tiga tahun yakni sebesar US$ 32,6 miliar. Itu adalah laju peningkatan yang lebih cepat daripada negara-negara penerbit utama lainnya termasuk Jerman, Inggris, dan Kanada.
Perusahaan Jepang Gencar Cari Dana Lewat Surat Utang Dollar AS
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan-perusahaan di Jepang berlomba-lomba menjual obligasi dollar AS. Nilai penerbitan obligasi dollar AS yang dirilis oleh perusahaan Jepang berada di level tertinggi di antara negara-negara ekonomi lain. Peningkatan penerbitan obligasi ini lantaran ada kebijakan moneter yang berbeda antara Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa perusahaan Jepang yang tengah menjual obligasi dollar AS adalah Kyushu Electric Power Co. Perusahaan ini menerbitkan obligasi dollar AS senilai US$ 500 juta. Sebelumnya ada Meiji Yasuda Life Insurance Co. dan Marubeni Corp yang pada September telah merilis obligasi dollar AS. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, penerbitan utang dengan mata uang AS oleh perusahaan-perusahaan Jepang telah melonjak 60% di tahun fiskal yang dimulai pada bulan April ke level tertinggi dalam tiga tahun yakni sebesar US$ 32,6 miliar. Itu adalah laju peningkatan yang lebih cepat daripada negara-negara penerbit utama lainnya termasuk Jerman, Inggris, dan Kanada.