Perusahaan Jepang Targetkan Bangun 1.000 SPKLU di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) asal Jepang, Terra Charge menargetkan pembangunan 1.000 unit SPKLU di Indonesia hingga 2025 mendatang.

Terra Charge merupakan perusahaan layanan SPKLU terbesar di Jepang dengan lebih dari 8.000 stasiun pengisian yang terpasang di negara tersebut.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut mendukung kehadiran Terra Charge dalam mendorong infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.


Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Wahyudi Joko Santoso mengatakan, pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik merupakan salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. 

Baca Juga: 18 SPKLU PLN Layani 340 Transaksi Pengisian Mobil Listrik Selama HUT RI di IKN

“Kami optimistis dengan kehadiran para investor seperti Terra Charge, kita dapat mempercepat transisi menuju mobilitas listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Wahyudi dalam Konferensi Pers, Selasa (20/8).

CEO and Founder Terra Charge Toru Tokushige mengatakan, pihaknya menilai Indonesia merupakan pasar utama dalam rencana ekspansi di Asia Tenggara.

“Kami sangat senang memperkenalkan Terra Charge ke pasar Indonesia. Tujuan kami adalah menjadi SPKLU nomor 1 di Indonesia dengan menyediakan solusi pengisian daya canggih dan mendukung transisi negara menuju mobilitas listrik. Kami yakin dapat memberikan nilai tambah yang luar biasa kepada pelanggan kami dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan,” kata Toru.

Toru menjelaskan, Terra Charge telah hadir di Indonesia sejak tahun lalu, dengan lebih dari 100 lokasi di berbagai properti, didukung oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya dalam waktu 8 bulan, perusahaan ini tumbuh 5 kali lebih cepat dan menjadi salah satu dari tiga SPKLU terbesar di Indonesia, dengan stasiun-stasiun yang tersedia di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. 

Terra Charge berencana untuk memasang lebih dari 1.000 stasiun pengisian tambahan di kota-kota besar di Indonesia menjelang akhir tahun 2025.

Toru menegaskan, dengan rekam jejak yang dalam solusi pengisian EV, Terra Charge berkomitmen untuk mendukung target ambisius pemerintah Indonesia mencapai 2,5 juta pengguna EV pada tahun 2030. 

Toru menambahkan, sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia, Terra Charge juga berkomitmen untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan dan mengurangi polusi udara. 

Baca Juga: PLN Siapkan 18 Unit SPKLU untuk Layani Kendaraan Listrik HUT RI di IKN

“Dengan berkontribusi pada pengurangan polusi udara sebesar 29% pada tahun 2030 dan membantu mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050, Terra Charge memainkan peran penting dalam komunitas lokal melalui investasi dalam infrastruktur dan promosi energi bersih,” sambung Toru.

Vice President Pengembangan dan Komersialisasi Produk Niaga PLN Rudiana Nurhadian mengungkapkan, pihaknya terus mendukung kemitraan strategis yang telah berlangsung antara PLN dan Terra Charge.

"Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menyediakan energi bersih dan mendukung transisi energi di Indonesia.  PLN siap memberikan dukungan penuh, baik dalam hal penyediaan infrastruktur listrik maupun pengembangan program-program yang mendukung adopsi kendaraan listrik," ujar Rudiana.

Adapun, Terra Charge menawarkan beragam layanan meliputi layanan pelanggan 24/7, aplikasi mobile, dan pemeliharaan komprehensif. Melalui aplikasi mobile, Terra Charge memungkinkan konsumen untuk mencari lokasi pengisian, menggunakan pengisi daya, dan membayar pengisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi