KONTAN.CO.ID - TOKYO. Hampir 70% perusahaan Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan atau kembali ditunda. Hal ini dikarenakan kekhawatiran bahwa Olimpiade malah kembali meningkatkan infeksi virus corona saat sistem kesehatan di Jepang berada di bawah tekanan berat. Perlu diketahui, penyelenggaraan kompetisi olahraga terbesar di dunia itu tinggal menyisakan waktu sembilan minggu lagi. Namun, hingga saat ini Tokyo, dan sebagian besar wilayah di Jepang masih berada dalam keadaan darurat hingga akhir bulan Mei. Keadaan darurat diambil karena lonjakan kasus virus corona yang menyebabkan kurangnya staf medis dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit pada beberapa wilayah di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Mengutip dari Reuters, program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Jepang pun tergolong sangat lambat. Hingga saat ini baru 4% dari populasi yang diinokulasi. Ini termasuk tingkat paling rendah di antara negara-negara G7. Survei yang dilakukan pada periode 6-17 Mei menunjukkan, 37% perusahaan mendukung pembatalan, sementara 32% menginginkan penundaan. Secara khusus, perusahaan yang menyerukan pembatalan telah menunjukkan meningkat dari Februari ketika pertanyaan yang sama ditanyakan dalam survei bulanan dengan hasil 29% menginginkan pembatalan sementara 36% memilih ditunda. Baca Juga: Selama Olimpiade Tokyo, Jepang hanya izinkan 78.000 pendamping atlet luar negeri “Tidak mungkin Olimpiade bisa berjalan dalam keadaan saat ini. Sepertinya tidak ada yang dilakukan pemerintah dengan perencanaan yang baik. Yang tampaknya dilakukannya hanyalah menyebarkan kecemasan,” tulis seorang manajer di sebuah perusahaan logam dalam survei yang dikutip dari Reuters, Jumat (21/5).