JAKARTA. Kinerja perusahaan konstruksi swasta selama sembilan bulan pertama tahun 2016 belum memuaskan. Pasalnya dari enam perusahaan yang suda melaporkan kinerja, tiga di antaranya masih mengalami perlambatan. Kendati demikian, sejumlah perusahaan mengaku optimistis prospek bisnis konstruksi ke depan akan semakin cerah seiring dengan upaya pemerintah menggenjot infrastruktur dan mulai membaiknya kondisi ekonomi. PT Total Bangun Persada Tbk misalnya, optimistis bisa mengejar target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 3 triliun. Sementara hingga Oktober realiasasi kontrak anyar emiten dengan kode TOTL ini sudah mencapai Rp 2,49 triliun.
Tak hanya kontrak baru, Total bangun Persada juga optimistis bisa mengejar target pendapatan Rp 2,6 triliun tahun ini dan membukukan laba bersih Rp 210 miliar. Adapun sembilan bulan pertama tahun ini, mereka sudah mencetak
revenue Rp 1,72 triliun dan
net profit Rp 160,5 miliar. Strategi TOTL untuk mengejar pertumbuhan kinerja ke depan tetap masih akan fokus membidik proyek-proyek swasta dan belum memiliki rencana untuk ekspansi ke proyek infrastruktur. "Fokus kita tetap di proyek swasta berupa bangunan tingkat tinggi," katanya Mahmilan Sugiyo, Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada pada KONTAN, Selasa (1/11). TOTL juga berencana melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dengan perusahaan konstruksi asing untuk mencapai target laba bersih tahun ini. Sebelumnya, mereka sudah berhasil melakukan KSO dengan menggandeng PT Balfour Beatty Sakty Indonesia (BBSI) untuk membangun proyek Jiexpo Convention dan Theater di Jakarta di atas lahan seluas 42.600 meter persegi (m2). Tahun depan, Total Bangun juga optimis prospek bisnis konstruksi akan semakin membaik. Mereka menargetkan kontrak anyar Rp 4 triliun di 2017 atau naik 33,3% dari target tahun ini yakni Rp 3 triliun. Sedangkan pendapatan ditargetkan Rp 3,1 triliun dan laba bersih Rp 250 miliar. Sementara, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) hingga akhir Oktober ini telah mengantongi kontrak baru Rp 2,49 triliun atau 71% dari target yang dipatok tahun ini Rp 3,5 triliun. "Kami optimistis target tercapai," kata Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST.
Sementara PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) juga berpeluang besar untuk terus mencetak kinerja positif. Maklum, sebagai anak usaha PT Pembangunan Jaya milik pemerintah DKI Jakarta, mereka berpeluang besar menggarap proyek-proyek infrastruktur yang ada di Jakarta. JKON telah mencetak laba bersih pertumbuhan laba bersih 63,4% yoy menjadi Rp 137,3 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, sejalan dengan meningkatnya pendapatannya 12,5% yoy menjadi Rp 2,99 triliun. Saat ini, perusahaan ini tercatat tengah menggarap proyek-proyek penting di Jakarta seperti renovasi lapangan hoki, panahan dan sepak bola untuk infrastruktur pendukung perhelatan Asian Games, normalisasi kali, dan merupakan pemenang enam paket pekerjaan sipil proyek MRT tahap I. Tahun ini, JKON menargetkan kontrak baru Rp 10 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini