KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik memiliki peranan dalam menopang system perekonomian dalam negeri. Semakin berkembangnya pelaku usaha seperti UMKM membuat peranan perusahaan logistik semakin penting dalam membangun ekosistem nasional. Apalagi kini jargon bangga buatan Indonesia terus dicanangkan oleh pemerintah. Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina mengatakan perusahaan pelat merah bidang pos ini berkomitmen memberi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, diantaranya pelaku usaha dalam memasarkan produk lokal. "Tagline tuan rumah di negeri sendiri, tentunya ini mimpi semua jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami PT Pos siap membantu dalam pengiriman barang atau logistik. Mau kirim apa-apa, kami coverage di seluruh pelosok tanah air," kata Choirina dalam webinar Katadata BanggaBuatanIndonesia Semuanya Ada di Sini Tuan Rumah di Negeri Sendiri dengan tema Jasa Logistik untuk Dukung Produk Lokal, Selasa (25/5).
Menurut Choirina, PT Pos secara histori memiliki perjalanan panjang dalam bisnis kurir dan logistik. Tahun ini, PT Pos berusia 275 tahun. Dengan demikian, PT Pos memiliki pengalaman dalam bidang kurir dan logistik. Saat ini, PT Pos telah melayani 1.0020 juta transaksi, memiliki 49.687 agen pos, memiliki 4.594 titik layanan, memiliki 27.005 pegawai, 228 negara tujuan di luar negeri, 4.793 O-ranger, dan 510 biller jasa keuangan. Dengan semua kelebihan ini, PT Pos dapat melayani jasa pelayanan pengiriman barang hingga ke pelosok desa di tanah air. PT Pos sendiri memiliki pasar besar di UMKM, dengan jumlah pelakuknya lebih dari 65 juta. “Ini peluang. Transaksi E commerce pada saat Harbolnas 2020 mencapai Rp11,6 triliun dengan Rp5,7 triliun merupakan transaksi produk lokal," kata Choirina. Sementara Pendiri dan Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko menambahkan, Shipper berupaya membantu UMKM dalam hal logistik dan produk lokal. Saat ini, industri logistik di Indonesia luar biasa besar. Secara industri keseluruhan market sizenya mencapai US$ 221 miliar. Jika dirupiahkan sekitar Rp3.200 triliun. "Kita memiliki pulau di Indonesia 17.000 pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang." ujar Budi. Ia menambahkan, tantangannya adalah Indonesia memiliki 2.500 perusahaan tradisional. Namun dari sisi mata dunia, yaitu logistik performance indeks (LPE), Indonesia di peringkat 46. Salah satu penghambat di bidang logistik adalah ongkos logistik Indonesia yang cukup tinggi. "Ada 24 % dari produk domestik bruto (PDB). Artinya kalau belanja barang online dari satu barang, seperempatnya adalah cost logistiknya, itu luar biasa tinggi. Artinya logistik di Indonesia tidak efisien," kata dia. Budi menjelaskan peluang dari bisnis logistik. Nilai GMV e commerce Indonesia akan bertumbuh dari USS 32 miliar di 2020 menjadi US$ 83 miliar di 2025. Transkasi e commerce meningkat dari 80 juta menjadi 140 juta transaksi di 2020 Sekretaris Jenderal Asosiasi Perushaaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia yang sudah siap sejak jaman Belanda.
"Bagaimana jasa logistik untuk dukung produk lokal. Topik yang digaungkan pemerintah. Bicara produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri itu sebetulnya tidak hanya tahun ini. Itu cita-cita luhur negeri kita produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Trian. Meski demikian, Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal. Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia. "Jika aple to aple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya. Lalu Direktur Operasional Bhinneka.com, Stefanus Didi Hartanto mengatakan dalam 28 tahun perjalanan di industri ekonomi digital menjelaskan bagaimana peranannya di negeri ini. Pada 2020, Bhinneka menghadirkan business super-ecosystem. Bhinneka bertrtansformasi menjadi penyedia layanan pengadaan dari hulu ke hilir, termasuk bersama UMKM. "Bhinneka.com untuk UMKM Indonesia. Kami ada program yaitu #BangkitLagi, UMKM Naik kelas, dan Mojokece (Pemkot Mojokerto)," kata Stefanus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Lamgiat Siringoringo