Perusahaan manajer investasi susun strategi untuk pertahankan return reksadana



JAKARTA. Perusahaan investasi menyusun strategi untuk mempertahankan imbal hasil dana kelolaan reksadana saham hingga akhir tahun. Direktur Utama PT Shroders Investment Management Indonesia, Michael Tjoajadi, mengatakan, salah satunya strategi yang perusahaannya lakukan dengan memilih saham-saham yang tepat sebagai portfolio reksadana saham."Sepanjang tahun ini saham yang masih bagus itu saham perbankan dan konsumer. Jadi kami akan menempatkan porfolio ke sana," ujar Michael.Data perusahaan riset pasar modal independen, PT Infovesta Utama menunjukkan produk Schroders sepanjang Oktober mencatat imbal hasil yang positif. Reksadana scroders 90 Plus Equity Fund, misalnya mencatat imbal hasil 7,83%.Presiden Direktur Panin Asset Management, Winston Sual, menambahkan, strategi perusahaan untuk mempertahankan imbal hasil reksadana saham dilakukan dengan cara menyesuaikan penempatan portfolio dengan kondisi pasar modal."Tidak ada satu saham yang dominan, kami tempatkan sesuai situasi," tutur dia. Saham yang menjadi pilihan perusahaan untuk penempatan porfolio adalah saham-saham blue chip. Adapun sektor yang menjadi pilihan adalah sektor konsumer dan perbankan.Prospek IHSG baikWinston bilang, prospek reksadana saham hingga akhir tahun masih akan bagus. Alasannya, IHSG hingga tutup tahun diperkirakan akan membaik di level 4.000."Investor sudah mulai percaya, investor asing sudah mulai kembali lagi sehingga pasar kembali membaik," tutur dia. Sementara itu, menilik data Infovesta Utama, reksadana milik Panin yaitu Panin Dana maksima memberikan imbal hasil yang positif di kisaran 7,92%. Data Infovesta Utama sejak akhir September hingga 26 Oktober 2011 menunjukkan Infovesta Equity Indeks sebagai acuan rata-rata reksadana saham tercatat 6,7%. Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan IHSG yang mencatatkan return hingga 5,34%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini