KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan pada kuartal III-2024. Salah satu yang mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan yakni PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), piutang pembiayaan naik sebesar 40,24% secara
year on year (YoY) pada kuartal III-2024. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menyebutkan, nilai piutang pembiayaan CNAF mencapai Rp 10,57 triliun di periode tersebut. Angka ini melonjak dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 7,54 triliun.
Baca Juga: BFI Finance (BFIN) Catat Laba Rp 1,11 Triliun pada Kuartal III-2024 "Salah satunya karena strategi CNAF dalam mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (25/10). Selain itu, CNAF juga memberikan suku bunga dengan metode penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah. CNAF juga terus bersinergi dengan induk usaha yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya dengan mengembangkan program referral. Sebelumnya, CNAF telah menetapkan target untuk piutang pembiayaan di sepanjang tahun 2024 yakni senilai Rp 7,42 triliun. Sampai dengan posisi pada kuartal III-2024, piutang pembiayaan perusahaan telah melampaui 142% dari target yang telah ditetapkan. Adapun jika dilihat dari sisi unit, hingga September 2024, CNAF telah membiayai sebesar 29,414 unit atau naik 6% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni 27,662 unit. Kemudian, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 16% secara YoY hingga September 2024. Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengatakan, nilai piutang pembiayaan itu mencapai Rp 33,8 triliun. Pertumbuhan piutang pembiayaan tersebut ditopang oleh sejumlah strategi yang telah diterapkan perusahaan.
Baca Juga: Piutang Pembiayaan Mandiri Utama Finance Tumbuh 16% di Kuartal III-2024 "Kinerja piutang pembiayaan MUF tersebut tumbuh berkat keberhasilan implementasi strategi perusahaan dengan penguatan dan perluasan kerja sama dengan dealer,
showroom dan mitra, ekspansi jaringan kantor," kata Stanley kepada Kontan, Jumat (25/10). Selain itu, MUF juga terus melakukan penguatan kerja sama dengan Bank Mandiri dan BSI untuk nasabah referral, serta optimalisasi penyaluran pembiayaan melalui kanal digital. Stanley menyebut, piutang pembiayaan MUF hingga September 2024 ini telah mencapai 92% dari target tahunan MUF hingga Desember 2024. "Perihal target di tahun depan, kami terus memperkuat posisi MUF di industri Multifinance dengan program-program yang telah kami susun dengan tepat dan berkelanjutan," tuturnya. PT BNI Multifinance (BNI Finance) juga berhasil mengerek penyaluran pembiayaan sebesar 142% secara tahunan menjadi Rp 4,2 triliun hingga September 2024. Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi menjelaskan, salah satu penyebab naiknya penyaluran ini karena BNI Finance pada tahun ini banyak menambah cabang baru. "Hingga kini kami telah memiliki 52 cabang. Tahun lalu, cabang BNI Finance baru 30 cabang," kata Albertus kepada Kontan, Jumat (25/10).
Baca Juga: Piutang Pembiayaan CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Naik 40,24% pada Kuartal III-2024 Di sepanjang tahun ini, perusahaan ini menargetkan piutang pembiayaan bisa mencapai Rp 5,25 triliun. Ini artinya, per September 2024 BNI Finance telah memenuhi 80% target di sepanjang tahun ini. Meski belum mencapai target, Albertus menegaskan pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut di sisa tahun ini. Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 499,29 triliun pada Agustus 2024.
Angka ini tumbuh 10,18% secara
year on year (YoY). Meski demikian, pertumbuhan Agustus ini terbilang melambat jika dibandingkan pada posisi Juli 2024 yang senilai Rp 494,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .