JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 9,5% membuat sejumlah perusahaan pembiayaan atawa multifinance terkena getahnya. Mereka terpaksa menaikkan bunga pinjaman dengan kisaran 1%-2%. Hal ini dilakukan untuk menutup besarnya biaya dana atawa cost of fund.Direktur Keuangan PT Adira Finance Tbk Hafid Hadeli mengatakan, bulan ini pihaknya terpaksa menaikkan bunga kredit dengan kisaran hingga 2%. Kenaikan tersebut menyebabkan bunga efektif khusus untuk kendaraan bermotor Adira mencapai 34%. "Sebelumnya bunga efektif untuk motor 32%," kata Hafid, Rabu (8/10).Menurut Hafid, kenaikan bunga pinjaman sebesar 1%-2% masih dalam batas kewajaran. Pasalnya, perbankan juga akan menaikkan bunga kredit dengan kisaran 1%-2%. Dengan kata lain, bunga pinjaman multifinance juga akan naik. "Saat ini, bunga pinjaman bank masih 14%-15%. Namun itu tidak akan bertahan lama," ujarnya.
Perusahaan Multifinance Ramai-ramai Naikkan Bunga Pinjaman
JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 9,5% membuat sejumlah perusahaan pembiayaan atawa multifinance terkena getahnya. Mereka terpaksa menaikkan bunga pinjaman dengan kisaran 1%-2%. Hal ini dilakukan untuk menutup besarnya biaya dana atawa cost of fund.Direktur Keuangan PT Adira Finance Tbk Hafid Hadeli mengatakan, bulan ini pihaknya terpaksa menaikkan bunga kredit dengan kisaran hingga 2%. Kenaikan tersebut menyebabkan bunga efektif khusus untuk kendaraan bermotor Adira mencapai 34%. "Sebelumnya bunga efektif untuk motor 32%," kata Hafid, Rabu (8/10).Menurut Hafid, kenaikan bunga pinjaman sebesar 1%-2% masih dalam batas kewajaran. Pasalnya, perbankan juga akan menaikkan bunga kredit dengan kisaran 1%-2%. Dengan kata lain, bunga pinjaman multifinance juga akan naik. "Saat ini, bunga pinjaman bank masih 14%-15%. Namun itu tidak akan bertahan lama," ujarnya.