Perusahaan multifinance sudah merencanakan penerbitan obligasi di tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah upaya meningkatkan bisnis pembiayaan seiring dengan adanya pemulihan ekonomi, beberapa perusahaan dinilai akan memperbesar sumber pendanaannya di tahun depan. Adapun, salah satunya dengan menerbitkan obligasi.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito pun bilang bahwa ada kemungkinan untuk perusahaan multifinance kembali ke pasar surat utang. Menurutnya, hal tersebut seiring dengan mulai meningkatnya kegiatan usaha dari perusahaan multifinance.

“Dari tren penjualan kendaraan bermotor kan juga terus mengalami peningkatan walaupun masih belum kembali ke level sebelum pandemi,” ujar Dito.


Dito juga menambahkan bahwa langkah masuk ke pasar surat hutang juga bisa membuat perusahaan multifinance untuk kembali melakukan diversifikasi pendanaan yang sebagian besar dari perbankan.

Adapun per 30 September 2021, Pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang untuk tiga perusahaan multifinance. Total nilai dari mandat tersebut mencapai Rp 5,8 triliun.

Salah satu perusahaan multifinance yang sudah mulai merencanakan penerbitan obligasi di tahun depan ialah CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Sekadar informasi, pada tahun ini CNAF sama sekali tidak menerbitkan obligasi untuk sumber pendanaannya.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman pun bilang bahwa proyeksi pendanaan tahun depan akan meningkat seiring dengan strategi CNAF untuk meningkatkan total asset kelolaan. Ia menyebut sumber pendanaan akan lebih beragam termasuk rencana untuk menerbitkan obligasi maupun MTN. 

Baca Juga: Tren restrukturisasi nasabah multifinance melandai

“Tentunya rencana tersebut akan disesuaikan dengan hasil persetujuan OJK dan perkembangan pasar modal seiring pertumbuhan ekonomi di tahun depan,” ujar Ristiawan.

Asal tahu saja, tahun ini CNAF mendapatkan pendanaan dari fasilitas Pembiayaan Bersama dan juga pembiayaan dari perbankan. Total pendanaan CNAF di bulan September adalah sebesar Rp 4,7 triliun atau 76% dari total aset kelolaan.

Penerbitan obligasi tahun depan juga sudah direncanakan oleh Mandiri Tunas Finance (MTF). Bahkan, MTF sudah berencana akan menerbitkan obligasi dalam dua tahap dengan total nilai mencapai Rp 2,7 triliun. “Sedangkan pendanaan di MTF untuk tahun depan yang berasal dari pinjaman bank akan sebesar Rp 10 triliun,” ujar Direktur Utama MTF, Pinohadi G Sumardi.

Sedikit berbeda, Clipan Finance justru memperkirakan belum akan menerbitkan obligasi di tahun 2022. Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo menilai sumber pendanaan dari Bank Panin sebagai induk dan juga dukungan pinjaman bank besar lainnya masih mencukupi.

“Tahun 2022 target kami di Rp 6 triliun hingga Rp 6,5 triliun dan akan tetap banyak dari JF Panin dan pinjaman bilateral bank-bank besar,” ucap Harjanto.

Selanjutnya: Fintech P2P lending gencar melakukan kolaborasi dengan perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .