KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) mengaku tidak menemui kendala dalam penerapan penggunaan bahan bakar biodiesel 20% atau B20. Lantaran telah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum kebijakan B20 di tetapkan pemerintah pada 1 September silam. Direktur Sales and Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menjelaskan peningkatan kompatibilitas terhadap penggunaan B20 telah diadaptasi perusahaan kepada produk unggulannya, Mitsubishi Fuso, pada 2016. Sejak saat itu teknologi yang digunakan untuk menampung B20 terutama pada produk colt diesel-nya adalah pemasangan double filter pada tangki sehingga pembakaran tetap bekerja secara optimal dan tak merusak mesin.
“Selama dua tahun ini tidak ada keluhan dari konsumen terkait kompatibilitas kendaraan kami terhadap B20,” kata Duljatmono kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12). Hal senada dijelaskan Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia. Bahkan pada beberapa kendaraan telah digunakan teknologi triple filter serta water separator. “Sejak 2016 semua produk Hino sudah melalui riset dan pengembangan sehingga sudah kompatibel dengan B20,” ungkap Santiko. Ia menuturkan bahwa secara performance engine, produknya tidak bermasalah di mata konsumen. Hanya minusnya terdapat pada fuel filter yang cepat mengalami penggumpalan kotoran, sehingga penggantian filter dinilai lebih boros sekitar 50% daripada ketika digunakan untuk bahan bakar solar biasa. Tak hanya peningkatan kualitas produksi, Hino Motors pun mendukung program pemerintah ini dengan terus mensosialisasikan penggunaan biodiesel kepada para konsumennya. “Setiap kali ada acara gathering dengan customer, kami selalu informasikan anjuran pemerintah menggunakan B20, juga bagaimana melakukan perawatan yang benar,” terang Santiko.