KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan peluncuran roket asal Jepang, Space One, kembali mengalami kegagalan pada upaya keduanya untuk menjadi perusahaan pertama di Jepang yang berhasil mengirimkan satelit ke luar angkasa. Roket Kairos, dengan panjang 18 meter, mengalami gangguan dalam stabilitas jalurnya setelah peluncuran, yang berlangsung pada Rabu pagi (20 Desember 2024) dari Spaceport Kii di Prefektur Wakayama. Roket tersebut membawa lima satelit kecil, termasuk satu milik Badan Antariksa Taiwan, dan direncanakan menuju orbit matahari-sinkron di ketinggian sekitar 500 km dari permukaan Bumi. Namun, misi dihentikan dalam waktu kurang dari 10 menit setelah peluncuran.
Baca Juga: Honda dan Nissan Dilaporkan dalam Pembicaraan Merger, Memperkuat Sektor Mobil Listrik Kronologi Peluncuran dan Kegagalan
Peluncuran roket Kairos berlangsung pada pukul 11:00 waktu setempat (02:00 GMT). Rekaman langsung yang disiarkan oleh pemerintah Prefektur Wakayama menunjukkan roket meluncur dengan menggunakan propelan padat, tetapi kehilangan stabilitas ketika mulai mencapai ketinggian tertentu. Dalam pernyataan melalui email kepada media, Space One menyatakan bahwa "pencapaian misi akan sulit terwujud," sehingga sistem penghentian penerbangan diaktifkan untuk alasan keselamatan. Perusahaan mengumumkan bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab insiden ini dan akan menggelar konferensi pers pada pukul 14:00 waktu setempat.
Sejarah dan Visi Space One
Space One didirikan pada tahun 2018 dengan dukungan dari beberapa perusahaan besar Jepang, termasuk Canon Electronics, unit kedirgantaraan IHI, perusahaan konstruksi Shimizu, serta bank yang didukung pemerintah Jepang.
Baca Juga: Jepang Temukan Harta Karun Senilai Rp 421,3 Triliun, Masa Depan Negeri Sakura Cerah! Perusahaan ini memiliki target ambisius untuk meluncurkan 20 roket kecil per tahun pada 2029, seiring dengan meningkatnya permintaan global untuk peluncuran satelit kecil. Namun, kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi Space One, mengingat ini merupakan insiden kedua yang melibatkan roket Kairos. Pada penerbangan debutnya di bulan Maret 2024, roket Kairos yang membawa satelit pemerintah Jepang meledak hanya lima detik setelah peluncuran. Investigasi menyimpulkan bahwa kesalahan pada pengaturan penerbangan memicu sistem penghancuran otomatis, meskipun tidak ditemukan masalah pada perangkat keras roket.
Peluang dan Tantangan di Industri Peluncuran Satelit
Space One berupaya memasuki pasar peluncuran satelit yang terus berkembang, khususnya untuk satelit kecil yang banyak digunakan untuk keperluan komunikasi, pengamatan Bumi, dan penelitian ilmiah. Namun, industri ini menghadapi persaingan ketat dari pemain global seperti SpaceX, Rocket Lab, dan perusahaan peluncuran baru lainnya yang menawarkan solusi peluncuran satelit kecil dengan biaya dan efisiensi yang semakin kompetitif.
Baca Juga: Reformasi Birokrasi Besar-besaran di Vietnam Menimbulkan Kekhawatiran Investor Kegagalan kedua ini menunjukkan tantangan teknis yang besar dalam mencapai keandalan peluncuran, sebuah aspek krusial dalam industri antariksa komersial.
Langkah Berikutnya untuk Space One
Space One berkomitmen untuk melanjutkan misi mereka meskipun menghadapi kendala signifikan. Penyelidikan mendalam terhadap insiden ini akan menjadi prioritas utama perusahaan untuk memastikan kesalahan serupa tidak terulang di masa depan. Keberhasilan dalam memperbaiki sistem roket Kairos akan menjadi penentu penting dalam mewujudkan ambisi Space One untuk menjadi pemimpin dalam peluncuran satelit kecil di Jepang dan pasar global.
Editor: Handoyo .