KONTAN.CO.ID - BALI. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mencatat penjualan lima unit pesawat N219 kepada Setdco Group, perusahaan milik pengusaha dan musisi Setiawan Djodi. Pemesanan lima pesawat ini untuk pengguna akhir Pemerintah Demokratik Republik Kongo. Kesepakatan penjualan ini ditandai dengan penandatanganan kontrak oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, dan CEO Setdco Group, Setiawan Djody, yang disaksikan oleh Menteri PPN RI/Bappenas, Suharso Monoarfa, di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Selasa (3/9).
Dalam kesempatan ini, Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas penjualan pesawat, tetapi juga merupakan langkah penting bagi kedua negara untuk bertukar ilmu dan pengalaman.
Baca Juga: PT Dirgantara Indonesia Teken Kontrak Penjualan 7 Pesawat di Forum Indonesia-Afrika "Kongo akhirnya memborong pesawat made in Indonesia N219 Nurtanio sebanyak 5 unit. Pemerintah Kongo ingin belajar bagaimana menyusun perencanaan, dan mereka sangat mengagumi pencapaian Indonesia saat ini," kata Suharso seperti dikutip dari pernyataan tertulis yang dirilis PTDI.
Pesawat N219 dirancang khusus untuk diterbangkan di wilayah dengan infrastruktur yang belum optimal, menjadikannya pilihan ideal untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Afrika yang memiliki potensi besar dalam pertumbuhan pasar aviasi. "Kami menargetkan pesawat N219 tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk internasional, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pembangunan ekonomi," tambah Gita Amperiawan. Selain penjualan N219, pada hari yang sama PTDI juga menandatangani Framework Agreement dengan A.D. Trade Belgium Company untuk pengadaan dua unit pesawat CN235-220 Military Transport bagi Angkatan Udara Kongo, beserta kontrak perawatan untuk Angkatan Udara Senegal.
Baca Juga: Hyundai Rilis Mobil Listrik Sport Ioniq 5 N di Pasar Indonesia Pesawat CN235-220 merupakan salah satu produk unggulan PTDI yang telah beroperasi di berbagai negara dan menunjukkan keberhasilan PTDI dalam menembus pasar internasional. "PTDI sudah melakukan ekspor CN235 ke beberapa negara Afrika sejak awal tahun 2000," tambah Gita. Kerja sama di sektor aviasi ini diharapkan dapat memperluas peluang investasi dan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Afrika, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis bagi benua tersebut.
Dengan langkah ini, PTDI menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan internasional melalui inovasi dan teknologi di bidang transportasi udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar