KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menargetkan setidaknya dua sampai tiga perusahaan rintisan atawa start up untuk menawarkan sahamnya ke publik atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya agar target tersebut tercapai. "Pokoknya bursa memberi kesempatan untuk me-maintain para perusahan start up yang siap diajak rising fund meski perusahaann itu baru berdiri," jelasnya belum lama ini. Tapi memang, ada beberapa alasan mengapa para start up, khususnya unicorn masih mengurungkan niatnya untuk IPO. "Kami sudah ketemu dengan para unicorn, jadi mereka tentu punya pihak yang namanya investor sebagai menyuntik dana," tambah dia.
Perusahaan start up belum juga IPO, ini penjelasan BEI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menargetkan setidaknya dua sampai tiga perusahaan rintisan atawa start up untuk menawarkan sahamnya ke publik atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya agar target tersebut tercapai. "Pokoknya bursa memberi kesempatan untuk me-maintain para perusahan start up yang siap diajak rising fund meski perusahaann itu baru berdiri," jelasnya belum lama ini. Tapi memang, ada beberapa alasan mengapa para start up, khususnya unicorn masih mengurungkan niatnya untuk IPO. "Kami sudah ketemu dengan para unicorn, jadi mereka tentu punya pihak yang namanya investor sebagai menyuntik dana," tambah dia.