JAKARTA. Pemeirntah Kota DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memilihan perusahaan yang akan menjadi operator electronic road pricing (ERP) melalui beauty contest. Saat ini, ada lima perusahaan menyatakan ketertarikannya. Adapun pihak pertama yang telah ditunjuk untuk melakukan uji coba adalah perusahaan teknologi dan telekomukasi asal Swedia, Kapsch. "Empat lagi dari Qfree Norwegia, Mitsubishi Jepang, IBM Amerika, dan satu perusahaan dari Perancis," Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar di Balaikota, Jakarta, Rabu (23/4). Meski demikian, Akbar belum dapat memastikan berapa lama uji coba terhadap ERP itu akan dilakukan. Menurutnya, uji coba harus dilakukan semaksimal mungkin sebelum penerapannya akan dilakukan pada awal 2015. Akbar memprediksi, pelaksanaan uji coba ERP akan dilakukan selama lebih dari tiga bulan. "Kami minta mereka (perusahaan ERP) demo dulu, jadi jangan buru-buru. Kalau misalnya buru-buru terus nanti salah, orang nanti tidak akan percaya dengan ERP," tukasnya. Sebelumnya diberitakan, uji coba penerapan ERP akan dilakukan dengan cara memberikan alat on board unit (OBU) pada 30-50 unit mobil secara acak. Adapun yang dipilih adalah mobil yang penggunanya sering beraktivitas di Jalan Sudirman dan Thamrin. "Tak hanya mendeteksi kendaraan yang memiliki OBU, alat ERP juga dapat mendeteksi kendaraan yang tidak memiliki OBU," kata Akbar. Penerapan ERP sendiri ditargetkan akan dimulai pada awal 2015. Untuk menyukseskan program ini, diperlukan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI dan pihak kepolisian lalu lintas untuk menerbitkan sistem pendataan kendaraan bermotor yang berbasis elektronik, yaitu electronic registration dan identification (ERI). Selain di Jalan Sudirman dan Thamrin, penerapan ERP nantinya juga akan dilakukan di jalan-jalan protokol lainnya, seperti jalan Rasuna Said dan Gatot Subroto. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perusahaan Swedia jadi yang pertama uji coba ERP
JAKARTA. Pemeirntah Kota DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan memilihan perusahaan yang akan menjadi operator electronic road pricing (ERP) melalui beauty contest. Saat ini, ada lima perusahaan menyatakan ketertarikannya. Adapun pihak pertama yang telah ditunjuk untuk melakukan uji coba adalah perusahaan teknologi dan telekomukasi asal Swedia, Kapsch. "Empat lagi dari Qfree Norwegia, Mitsubishi Jepang, IBM Amerika, dan satu perusahaan dari Perancis," Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar di Balaikota, Jakarta, Rabu (23/4). Meski demikian, Akbar belum dapat memastikan berapa lama uji coba terhadap ERP itu akan dilakukan. Menurutnya, uji coba harus dilakukan semaksimal mungkin sebelum penerapannya akan dilakukan pada awal 2015. Akbar memprediksi, pelaksanaan uji coba ERP akan dilakukan selama lebih dari tiga bulan. "Kami minta mereka (perusahaan ERP) demo dulu, jadi jangan buru-buru. Kalau misalnya buru-buru terus nanti salah, orang nanti tidak akan percaya dengan ERP," tukasnya. Sebelumnya diberitakan, uji coba penerapan ERP akan dilakukan dengan cara memberikan alat on board unit (OBU) pada 30-50 unit mobil secara acak. Adapun yang dipilih adalah mobil yang penggunanya sering beraktivitas di Jalan Sudirman dan Thamrin. "Tak hanya mendeteksi kendaraan yang memiliki OBU, alat ERP juga dapat mendeteksi kendaraan yang tidak memiliki OBU," kata Akbar. Penerapan ERP sendiri ditargetkan akan dimulai pada awal 2015. Untuk menyukseskan program ini, diperlukan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI dan pihak kepolisian lalu lintas untuk menerbitkan sistem pendataan kendaraan bermotor yang berbasis elektronik, yaitu electronic registration dan identification (ERI). Selain di Jalan Sudirman dan Thamrin, penerapan ERP nantinya juga akan dilakukan di jalan-jalan protokol lainnya, seperti jalan Rasuna Said dan Gatot Subroto. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News