JAKARTA. Perusahaan peternakan besar mulai merespons laporan penyebaran virus flu burung (H5N1). PT Charoen Pokpand Indonesia Tbk mengaku siap menghentikan proses impor itik apabila ada permintaan dari pemerintah. Selama ini, impor itik secara nasional tak lebih dari 10% populasi itik nasional. "Kami ada impor, tetapi sangat sedikit," ungkap Thomas Effendi, Presiden Direktur Charoen Pokphand, Minggu (9/12), tanpa membeberkan volume impor lebih mendetail. Thomas menjelaskan, selama ini, Charoen mengimpor itik hanya untuk kebutuhan penelitian. Sebelumnya, KONTAN memberitakan, virus flu burung sudah menyerang itik dan mengakibatkan kematian ratusan ribu itik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat (KONTAN, 8 Desember 2012).
Perusahaan tak mencemaskan flu burung
JAKARTA. Perusahaan peternakan besar mulai merespons laporan penyebaran virus flu burung (H5N1). PT Charoen Pokpand Indonesia Tbk mengaku siap menghentikan proses impor itik apabila ada permintaan dari pemerintah. Selama ini, impor itik secara nasional tak lebih dari 10% populasi itik nasional. "Kami ada impor, tetapi sangat sedikit," ungkap Thomas Effendi, Presiden Direktur Charoen Pokphand, Minggu (9/12), tanpa membeberkan volume impor lebih mendetail. Thomas menjelaskan, selama ini, Charoen mengimpor itik hanya untuk kebutuhan penelitian. Sebelumnya, KONTAN memberitakan, virus flu burung sudah menyerang itik dan mengakibatkan kematian ratusan ribu itik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat (KONTAN, 8 Desember 2012).