JAKARTA. Para perusahaan pertambangan mulai mengajukan penangguhan dalam penerapan kewajiban pembayaran lewat metode letter of credit (L/C) untuk kegiatan ekspor. Pemerintah siap memfasilitasi perusahaan tersebut untuk memperoleh pengecualian kewajiban. Sujatmiko, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pihaknya siap mengakomodasi keberatan pengusaha tambang terkait kewajiban L/C yang berlaku sejak 1 April lalu. Sebab, umumnya pengusaha sudah terlanjur melakukan kontrak jangka panjang. Namun, sampai sekarang, belum banyak perusahaan tambang yang mengajukan permohonan pertimbangan penangguhan ekspor ke Kementerian ESDM. "Baru satu proposal yang masuk, yaitu dari PT Asmin Coalindo Tuhup," kata dia di kantornya, Kamis (2/4).
Perusahaan tambang ajukan penangguhan L/C
JAKARTA. Para perusahaan pertambangan mulai mengajukan penangguhan dalam penerapan kewajiban pembayaran lewat metode letter of credit (L/C) untuk kegiatan ekspor. Pemerintah siap memfasilitasi perusahaan tersebut untuk memperoleh pengecualian kewajiban. Sujatmiko, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pihaknya siap mengakomodasi keberatan pengusaha tambang terkait kewajiban L/C yang berlaku sejak 1 April lalu. Sebab, umumnya pengusaha sudah terlanjur melakukan kontrak jangka panjang. Namun, sampai sekarang, belum banyak perusahaan tambang yang mengajukan permohonan pertimbangan penangguhan ekspor ke Kementerian ESDM. "Baru satu proposal yang masuk, yaitu dari PT Asmin Coalindo Tuhup," kata dia di kantornya, Kamis (2/4).