KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga minyak ikut membakar semangat perusahaan batubara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Mereka kini tengah mengevaluasi untuk menambah jumlah produksi batubara sekitar 10% pada semester II 2018 nanti. Apalagi, pemerintah juga telah memberikan lampu hijau kepada pemilik PKP2B untuk menambah produksi 10% setelah mereka melaksanakan kewajibannya menyuplai batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation), dengan harga patokan US$ 70 per ton. Salah satu perusahaan yang bersiap menambah produksi: PT Arutmin Indonesia. Tahun ini, mereka menargetkan produksi 28,8 juta ton. Artinya jumlah produksi yang wajib dijual ke PLN 25% atau setara 7,2 juta ton. Chief Executive Officer (CEO) Arutmin, Ido Hotna Hutabarat menyebut, realisasi DMO batubara untuk PLN sebesar 3,2 juta ton.
Perusahaan tambang ramai-ramai tambah produksi batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga minyak ikut membakar semangat perusahaan batubara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Mereka kini tengah mengevaluasi untuk menambah jumlah produksi batubara sekitar 10% pada semester II 2018 nanti. Apalagi, pemerintah juga telah memberikan lampu hijau kepada pemilik PKP2B untuk menambah produksi 10% setelah mereka melaksanakan kewajibannya menyuplai batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation), dengan harga patokan US$ 70 per ton. Salah satu perusahaan yang bersiap menambah produksi: PT Arutmin Indonesia. Tahun ini, mereka menargetkan produksi 28,8 juta ton. Artinya jumlah produksi yang wajib dijual ke PLN 25% atau setara 7,2 juta ton. Chief Executive Officer (CEO) Arutmin, Ido Hotna Hutabarat menyebut, realisasi DMO batubara untuk PLN sebesar 3,2 juta ton.