JAKARTA. Raksasa perusahaan telekomunikasi dan informasi asal Taiwan, Chunghwa Telecom Co., Ltd, dikabarkan akan mendirikan pabriknya di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Didi Suwondo, Wakil Ketua Umum Bidang IT, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Ristek Kadin Indonesia. "Chunghwa itu seperti Telkom kalau di Indonesia. Kami approach dia ke sini untuk bangun pabrik tablet di sini," kata dia selepas acara Indotelko Forum di Balai Kartini, Selasa (18/3). Namun Didi mengaku belum mengetahui berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan oleh Chunghwa dan kapasitas pabrik yang akan dibangun. Yang sudah pasti adalah Chunghwa akan memproduksi tablet untuk segmen anak-anak sekolah. "Tablet ini nanti inginnya untuk pendidikan. Jadi, kami akan bicarakan ke Kemendiknas juga. Saya belum tahu bagaimana kapasitasnya karena masih dibicarakan, tapi kalau bisa produksi 2-3 juta unit kan lumayan untuk menekan impor," katanya. Menurut Didi, Chunghwa sebelumnya sudah sempat datang ke Indonesia dan mendiskusikan empat hal dengan Kadin. Pertama yakni soal kejelasan lokasi pabrik. Kedua, infrastruktur yang baik, seperti listrik dan logistik. Ketiga, tenaga kerja atau buruh. Keempat, adanya insentif dari pemerintah seperti pembebasan bea masuk, tax holiday, dan penundaan PPN impor. "Mereka sudah ke sini, sudah ada juga beberapa anggota Kadin yang berminat bekerjasama dengannya. Kalau masalah tempat kan, anggota Kadin ada yang punya lahan industri estate, seperti Jababeka," ucapnya. Didi berharap, proses ini bisa cepat selesai sehingga pada tahun ini juga Chunghwa bisa masuk ke Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Perusahaan telko Taiwan akan bangun pabrik di RI
JAKARTA. Raksasa perusahaan telekomunikasi dan informasi asal Taiwan, Chunghwa Telecom Co., Ltd, dikabarkan akan mendirikan pabriknya di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Didi Suwondo, Wakil Ketua Umum Bidang IT, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Ristek Kadin Indonesia. "Chunghwa itu seperti Telkom kalau di Indonesia. Kami approach dia ke sini untuk bangun pabrik tablet di sini," kata dia selepas acara Indotelko Forum di Balai Kartini, Selasa (18/3). Namun Didi mengaku belum mengetahui berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan oleh Chunghwa dan kapasitas pabrik yang akan dibangun. Yang sudah pasti adalah Chunghwa akan memproduksi tablet untuk segmen anak-anak sekolah. "Tablet ini nanti inginnya untuk pendidikan. Jadi, kami akan bicarakan ke Kemendiknas juga. Saya belum tahu bagaimana kapasitasnya karena masih dibicarakan, tapi kalau bisa produksi 2-3 juta unit kan lumayan untuk menekan impor," katanya. Menurut Didi, Chunghwa sebelumnya sudah sempat datang ke Indonesia dan mendiskusikan empat hal dengan Kadin. Pertama yakni soal kejelasan lokasi pabrik. Kedua, infrastruktur yang baik, seperti listrik dan logistik. Ketiga, tenaga kerja atau buruh. Keempat, adanya insentif dari pemerintah seperti pembebasan bea masuk, tax holiday, dan penundaan PPN impor. "Mereka sudah ke sini, sudah ada juga beberapa anggota Kadin yang berminat bekerjasama dengannya. Kalau masalah tempat kan, anggota Kadin ada yang punya lahan industri estate, seperti Jababeka," ucapnya. Didi berharap, proses ini bisa cepat selesai sehingga pada tahun ini juga Chunghwa bisa masuk ke Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News