KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Berkshire Hathaway Inc mengungkapkan, telah membeli lebih saham Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) senilai US$ 4,1 miliar. Ini merupakan langkah investasi langka yang dilakukan oleh konglomerat miliarder Warren Buffett. Asal tahu saja, Buffett cukup jarang berinvestasi pada sektor teknologi. Berita tersebut langsung mengirim saham TSMC untuk melonjak lebih dari 6% di bursa saham Taiwan pada hari ini. Kenaikan harga ini menyelamatkan saham TSMC yang berada di level terendah dalam 2 tahun pada bulan lalu karena penurunan tajam dalam permintaan chip global.
Dalam pengajuan peraturan yang dilakukan Senin (14/11), yang menjelaskan investasi ekuitas yang terdaftar di AS pada 30 September, Berkshire mengatakan memiliki sekitar 60,1 juta saham penyimpanan Amerika di TSMC. Berkshire juga mengungkapkan telah menambah saham baru sebesar US$ 297 juta di perusahaan bahan bangunan Louisiana-Pacific Corp dan US$ 13 juta di Jefferies Financial Group Inc.
Baca Juga: Berkshire Hathaway Telah Melepaskan Sebagian Besar Saham Bancorp AS Perusahaan milik Buffett itu juga mengungkapkan telah keluar dari investasi di Store Capital Corp, sebuah perusahaan real estat yang setuju pada bulan September untuk dijadikan perusahaan swasta. Pengajuan tidak menentukan apakah Buffett atau manajer portofolionya Todd Combs dan Ted Weschler yang melakukan pembelian dan penjualan tertentu. Investor sering mencoba membonceng apa yang dibeli Berkshire. Investasi yang lebih besar biasanya adalah milik Buffett. Diketahui, selama ini Berkshire biasanya tidak membuat investasi pada sektor teknologi besar, dan sering kali lebih lebih memilih perusahaan yang dianggap memiliki keunggulan kompetitif, yang dilihat dari segi ukurannya. TSMC, yang merupakan membuat chip untuk perusahaan seperti Apple Inc, Qulacomm dan Nvidia Corp, membukukan kenaikan laba kuartalan sebesar 80% bulan lalu. Tetapi perusahaan mengungkapkan proyeksi yang lebih hati-hati dari biasanya pada permintaan yang akan datang. "Saya menduga Berkshire memiliki keyakinan bahwa dunia tidak dapat hidup tanpa produk yang diproduksi oleh Taiwan Semi," kata Tom Russo, mitra di Gardner, Russo & Quinn di Lancaster, Pennsylvania, yang memiliki saham Berkshire. “Hanya segelintir perusahaan yang bisa mengumpulkan modal untuk menghadirkan semikonduktor, yang semakin penting bagi kehidupan masyarakat,” tambahnya. Walau jarang berinvestasi di sektor teknologi, Berkshire memiliki kesuksesan yang beragam dalam sektor ini. Taruhan lebih dari enam tahun selama dekade terakhir di IBM Corp tidak berjalan dengan baik, tetapi Berkshire duduk di atas keuntungan besar yang belum direalisasi pada sahamnya senilai US$ 126,5 miliar di Apple, yang dilihat Buffett lebih sebagai perusahaan produk konsumen.
Baca Juga: Warren Buffett: Investasi dengan Uang Pinjaman adalah Hal yang Gila Apple sejauh ini merupakan investasi terbesar dalam portofolio ekuitas Berkshire senilai US$ 306,2 miliar.
Berkshire mengungkapkan kepemilikan di saham TSMC sekitar 2,5 2 bulan setelah mulai mengurangi kepemilikan satu dekade di BYD Co, perusahaan mobil listrik terbesar di China. Pada kuartal ketiga, Berkshire menambah kepemilikannya di Chevron Corp, Occidental Petroleum Corp , Celanese Corp, Paramount Global dan RH. Itu juga menjual saham Activision Blizzard Inc, Bank of New York Mellon Corp, General Motors Co, Kroger Co dan US Bancorp. Buffett, 92, telah menjalankan Berkshire sejak 1965. Perusahaan yang berbasis di Omaha, Nebraska ini juga memiliki lusinan bisnis seperti kereta api BNSF, perusahaan asuransi mobil Geico, beberapa perusahaan energi dan industri, Fruit of the Loom dan Dairy Queen.
Editor: Anna Suci Perwitasari