Perusahaan Warren Buffett Jual Lebih Banyak Saham BYD China



KONTAN.CO.ID - BEIJING/NEW YORK. Berkshire Hathaway milik Warren Buffett semakin meningkatkan penjualan sahamnya di BYD. 

Informasi saja, BYD adalah produsen kendaraan listrik terbesar di China.

Data Reuters menunjukkan, menurut pengajuan perusahaan ke bursa saham Hong Kong pada Selasa (25/6/2024), Berkshire mengurangi kepemilikannya di saham H yang diterbitkan BYD menjadi 5,99% pada 19 Juni 2024. Sebelumnya, Berkshire mengempit sekitar 7,02% saham BYD. 


Hong Kong mewajibkan pemegang saham yang lebih besar untuk mengungkapkan penjualan sahamnya ke publik ketika nilai saham yang mereka miliki turun di bawah angka persentase keseluruhan. 

Dengan demikian, Berkshire mungkin tidak akan lagi mengungkapkan penjualan saham BYD setelah kepemilikan sahamnya turun di bawah 5%.

Informasi saja, perusahaan Buffett mulai berinvestasi di BYD yang berbasis di Shenzhen pada tahun 2008. Pada saat itu, perusahaan tersebut mengeluarkan dana senilai US$ 230 juta untuk sekitar 225 juta saham, yang setara dengan 10% saham.

Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett Jual Saham BYD China, Diduga Ini Penyebabnya

Perusahaan ini mulai mengungkapkan penjualannya pada Agustus 2022, setelah harga saham BYD naik lebih dari 20 kali lipat, dan dua bulan setelahnya mencapai rekor tertinggi. Harga saham BYD telah turun sekitar 28%.

Charlie Munger, mendiang wakil ketua Berkshire, mempelopori investasi BYD, dan Buffett telah memberinya pujian penuh. Berkshire berinvestasi terutama di Amerika Serikat.

Didirikan oleh ahli kimia China Wang Chuanfu pada tahun 1995 sebagai pembuat baterai yang dapat diisi ulang, BYD berhasil melampaui Tesla yang merupakan milik miliarder Elon Musk tahun lalu sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia. Tesla mendapatkan kembali posisi teratas pada kuartal pertama tahun ini.

Sebelumnya diberitakan, penjualan saham BYD oleh Bekshire terjadi ketika ketegangan semakin meningkat terkait ekspor kendaraan listrik murah dari China.

Baca Juga: Produsen Mobil Listrik Desak China Lakukan Aksi Pembalasan Tarif ke Uni Eropa

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie